Sahrul Gunawan Disorot Gegara Jaket Golkar, Begini Kiprah Politiknya

Sahrul Gunawan Disorot Gegara Jaket Golkar, Begini Kiprah Politiknya

Yuga Hassani - detikNews
Senin, 10 Jan 2022 16:24 WIB
Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan
Bupati Bandung Dadang Supriatna (kiri) dan wakilnya Sahrul Gunawan. (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom))
Bandung -

Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan menjadi sorotan usai fotonya yang berjaket Golkar viral di media sosial. Jauh sebelum masuk ke dunia politik, pria yang akrab disapa Alul itu lebih dulu moncer di panggung hiburan.

Nama pria kelahiran Bogor 23 Mei 1976 itu melambung setelah membintangi sinetron 'Jin dan Jun'. Citra Sahrul sebagai pemuda tampan dan cerdik pun melekat berkat peran Jun yang diperankannya. Kemudian, ia juga membintangi sinetron 'Tali Kasih' dan beradu peran dengan Agnes Mo dalam sinetron 'Pernikahan Dini'.

Kariernya tak hanya terbatas di layar kaca. Sahrul juga mencoba peruntungannya di dunia tarik suara dan mengeluarkan beberapa album. Selain itu, ia juga menggeluti bisnis travel haji dan umrah di bawah bendera AFI Tour dengan brand Sakinah Group (SG Travel).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiprahnya di dunia politik baru datang pada tahun 2014 silam. Pada saat itu dirinya ditawari menjadi wakil wali Kota Bogor berpasangan dengan Ahmad Ruhiyat dari Fraksi PKS.

Namun pada saat itu, Sahrul menolak tawaran tersebut. Karena ada 'hal lain' yang membuatnya tidak bisa mengambil tawaran tersebut. Hingga akhirnya, pada 2019, Sahrul mencoba untuk menduduki kursi legislator di Senayan.

ADVERTISEMENT

Bersama NasDem, kala itu ia meraup 14.941 suara. Posisinya berada di bawah Ravindra Airlangga (anak Airlangga Hartarto) dari Golkar yang berhasil meraih 57.584, dan Faldo Maldini dari PAN yang meraih 37.854 suara.

Tidak kapok, Sahrul kembali mencoba peruntungannya dalam dunia politik untuk menjadi calon wakil bupati Bandung pada Pilkada tahun 2020. Sahrul Gunawan mendampingi Dadang Supriatna dalam menakhodai Kabupaten Bandung. Mereka berhasil menang dan langsung ditetapkan melalui surat keputusan KPU Kabupaten Bandung nomor 18/PL.02.7-Kpt/3024/Kab/III/2021.

Namun menjelang 100 hari memimpin Pemkab Bandung, Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Wakil Bupati Sahrul Gunawan dikabarkan renggang. Bahkan keduanya saling sindir di media sosial.

"Politik Permukaan= seolah-olah memberi peran pada seseorang padahal tidak sama sekali," tulis Sahrul.

Setelah itu, ia kembali menyorot ke publik setelah dikabarkan menggunakan atribut dari partai lain, yakni partai Golkar. Dari menggunakan atribut tersebut, Sahrul Gunawan disinyalir akan pindah ke Golkar. Padahal dirinya merupakan kader partai NasDem yang mengusungnya pada Pilkada 2020.

Bahkan, dengan kejadian tersebut, banyak yang menganggap dirinya tidak paham politik. Ia pun membantah tuduhan orang-orang yang menganggap dirinya tidak paham etika berpolitik.

Sahrul mengklaim paham etika politik dan tidak mungkin bermanuver ke Golkar. Ia pun datang memenuhi undangan dengan kapasitasnya sebagai wakil Bupati Bandung. Ia pun menegaskan bahwa ia masih seorang kader NasDem tulen.

"Saya ini orang yang tahu etika politik, saya menghargai. Dari mulai datang ke acara itu, saya diberi jaket kuning. Saya tengteng, nggak pakai. Kemudian saya ada di podium, menyampaikan sambutan sebagai wakil bupati dan sebagai pembina seluruh organisasi di Kabupaten Bandung, termasuk partai politik," ujar Sahrul ketika dihubungi detikcom, Senin (10/1/2022).

Kemudian para pengurus dan kader Golkar memintanya untuk mengenakan jaket tersebut, yang sebelumnya ia simpan di meja. Setelah menyampaikan sambutan sebagai wakil kepala daerah, ia memakai jaket Golkar karena berniat untuk menghargai tuan rumah.

"Kemudian teman-teman Golkar meminta saya kenakan jaket. Tapi saya taruh di meja, sebelumnya ada di kursi saya. Begitu selesai, saya menyampaikan kapasitas saya sebagai wakil bupati, terus terbawa euforia di situ. Saya menghargai tuan rumah ketika minta dipakai, saya hormati. Sama seperti saya diminta kenakan ikat kepala yang ada lambang PKS-nya, saya pakai dan kira itu bukan menggambarkan saya bukan tidak beretika," tutur Sahrul.

Sahrul menyebut, tak hanya Golkar, saat menghadiri pertemuan dengan partai politik lain, ia kerap mengenakan pakaian atau atribut partai tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk menghargai.

"Demokrat saya pakai, PPP saya pakai baju hijau, ke Hanura saya pakai berkaitan ada orang juga, jadi kita menghargai saja," ucap Sahrul.

Halaman 2 dari 2
(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads