Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya berupaya mengejar percepatan vaksinasi dosis 2 untuk kalangan lansia. Setidaknya sampai lebih dari 50 persen.
Hal itu agar kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah-sekolah di Kota Tasikmalaya bisa 100 persen.
Karena sesuai aturan SKB 4 Menteri tentang PTM, daerah yang bisa melaksanakan PTM dengan kapasitas siswa 100 persen adalah daerah yang berada di PPKM level 1 atau level 2, vaksinasi dosis 2 tenaga pendidik lebih dari 80 persen, vaksinasi dosis 2 Lansia lebih dari 50 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kota Tasikmalaya sendiri saat ini berada di PPKM level 1. Kemudian capaian vaksinasi pendidiknya pun sudah lebih dari 80 persen.
Namun yang masih mengganjal adalah capaian vaksinasi dosis 2 Lansia yang saat ini masih berada di angka 42,22 persen. Sehingga kapasitas PTM sekolah-sekolah di Kota Tasikmalaya tertahan di ketentuan 50 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan akselerasi vaksinasi lansia di Kota Tasikmalaya dihadapkan kepada beberapa kendala.
Kendala yang pertama adalah habisnya stok vaksin, terutama jenis Pfizer. "Banyak Lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama jenis Pfizer, giliran mau dosis kedua kami kehabisan stok," kata Asep Hendra, Senin (10/1/2022).
Dia mengaku sudah meminta tambahan pasokan vaksin jenis Pfizer kepada Pemprov Jawa Barat. Tapi sejauh ini belum ada pengiriman.
"Kami sedang mengupayakan untuk meminjam stok vaksin Pfizer kepada daerah tetangga yang mungkin masih memiliki atau kelebihan stok. Tapi itu pun kami masih mencari informasi," kata Asep.
Faktor lain yang menjadi kendala percepatan vaksinasi lansia di Kota Tasikmalaya adalah terkait animo sasaran. Asep Hendra mengatakan sebelumnya animo lansia untuk mendapatkan vaksinasi cukup tinggi, karena vaksinasi dikombinasikan dengan program bantuan sosial.
Tapi sekarang ketika bantuan sosial sedang tidak didistribusikan, animo lansia menurun."Sebelumnya kan vaksinasi Lansia di-combine dengan bansos, jadi mereka antusias. Sekarang bansosnya tidak ada, jadi agak susah," kata Asep.
(mso/yum)