Perjalanan penanganan COVID-19 diwarnai dengan ragam peristiwa. Mulai dari dimulainya vaksinasi COVID-19, munculnya varian Delta yang membuat porak poranda hingga dibangunnya monumen perjuangan COVID-19 di Jabar.
Berikut detikcom rangkuman kilas balik pandemi COVID-19 di Jabar:
Januari: Vaksinasi Mulai Dilakukan
Kedaruratan karena COVID-19 mulai terlihat memasuki awal tahun 2021. Di Jawa Barat, kasus terkonfirmasi COVID-19 telah memasuki rata-rata 1.000-an kasus per hari seperti yang ditampilkan Pikobar.
Kenaikan itu membuat akumulasi COVID-19 di Jabar tembus ke angka 85.083 setelah 10 bulan diselimuti pandemi. Ketika itu aglomerasi Bodebek, khususnya Kota Depok dan Kabupaten Karawang menjadi daerah dengan catatan COVID-19 tertinggi.
Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun berkantor dinas di Karawang dan Depok yang saat itu ditetapkan sebagai daerah siaga satu virus Corona, karena lonjakannya yang tinggi.
Di sisi lain, bulan Januari juga menjadi harapan, sebab Jabar bersiap untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 seiring dengan izin penggunaan yang dikeluarkan BPOM RI terhadap vaksin Sinovac.
Akhirnya vaksinasi dilakukan pada 14 Januari 2021, ada tujuh daerah yang melaksanakan vaksinasi tahap awal yakni Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Cimahi, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.
Vaksinasi diberikan kepada tenaga kesehatan dan para pekerja publik yang bersinggungan dengan masyarakat secara langsung. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum hingga Ariel Noah pun mendapatkan
Februari: Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pelacakan Kontak Erat
Memasuki bulan Februari, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadikan puskesmas sebagai ujung tombak untuk menghadapi pandemi. Puskesmas Terpadu dan Juaraa (Puspa) dibentuk untuk menambahaaaaa kekuatan 3T yakni tracing, testing dan treatment.
"Benteng melawan COVID-19 itu ada tiga. Benteng pertama kalau tidak jebol harusnya kita aman, benteng 3M, tapi kedisiplinan tidak memadai maka benteng ini jebol," ujar Ridwan Kamil saat meresmikan PUSPA di Kabupaten Bekasi, Senin (1/2/2021).
Tim Puspa tersebut dibentuk untuk melakukan pelacakan kontak erat dari orang yang terkonfirmasi positif di tingkat kelurahan hingga RT/RW.
Vaksinasi terus digenjot, tetapi ada beberapa kendala. Salah satunya syarat medis bagi penerima vaksinasi. Tercatat pada Gebyar Vaksinasi yang dilaksanakan di Sabuga pada 17 Februari 2021, 1.100 dari 3.300 nakes tak lolos skrining kesehatan karena memiliki komorbid.
Pada bulan ini juga, tokoh ilmu komunikasi IndonesiaJalaluddinRakhmat meninggal dunia karenaCOVID-19.
(yum/mso)