Kepolisian telah menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas di tiga titik jalur yang dianggap padat saat tahun baru di Jawa Barat. Ketiga jalur tersebut yakni pertemuan antara Tol Cipularang dan Cipali, kawasan puncak Bogor, dan Nagreg.
Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun (Nataru) fokus di pulau Jawa, utamanya Jawa Barat. Kepolisian menganggap Jawa Barat menjadi daerah krusial saat pengamanan Nataru. Yusri mengaku telah menyiapkan sejumlah antisipasi.
"Pertemuan antara Cipularang dan Cipali sudah dipersiapkan cara bertindaknya. Kita siapkan contraflow di tiga titik," kata Yusri usai rapat koordinasi bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Forkopimda Kabupaten Cirebon di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021).
Yusri mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak Bogor. Salah satunya dengan menutup sekitar 16 jalur.
"Di Puncak Bogor akan dialihkan ke jalur alternatif. Ini upaya untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan di sana," kata Yusri.
"Kemudian, Nagreg juga. Di sana sering terjadi kepadatan. Semua sudah dibicarakan dan dikoordinasikan," kata Yusri menambahkan.
Yusri juga menyinggung soal rencana rekayasa lalu lintas terhadap truk besar atau kendaraan sumbu tiga. Ketika terjadi kepadatan di dalam tol saat tahun baru, lanjut Yusri, maka pihaknya akan mengarahkan kendaraan sumbu tiga ke jalur arteri.
Yusri menambahkan kepolisian telah mendirikan sekitar 1.850 pos pengamanan dan 700 lebih pos pelayanan. Ia juga mengerahkan petugas gabungan sebanyak 177 ribu personel. Pengamanan juga dilakukan di kawasan wisata.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengaku mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo untuk memantau arus lalu lintas saat Nataru. Ia memprediksi arus balik terjadi pada 2 Januari.
"Alhamdulillah dilaporkan tadi, bahwa Jabar relatif terjadi penurunan pergerakan," kata Budi.
"Kami telah mengumpulkan 22 polres se-Jabar. Semua didiskusikan. Semua dilaksanakan atas dasar bahwa silakan melalukan perjalanan, tetapi lakukan apabila itu penting," kata Budi menambahkan.
Budi mengaku akan melakukan pengetatan protokol kesehatan (prokes). Ia juta mengimbau masyarakat untuk patuhiprokes.
(mud/mud)