Tempat Staycation di Lembang-Cimahi Laku Keras Jelang Tahun Baru

Aktivitas staycation belakangan menjadi populer di kalangan wisatawan. Terlebih menjelang perayaan pergantian tahun baru hasrat berlibur wisatawan tak bisa dibendung lagi.

Salah satu objek wisata yang menawarkan fasilitas staycation, yakni Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang. Lokasinya amat strategis ada di daerah Cikole yang memang terkenal dengan suasana alam yang memanjakan pengunjung.

Pada libur Natal dan Tahun Baru ini penginapan di objek wisata tersebut sudah nyaris full booked dari kapasitas maksimal kunjungan yang diizinkan pemerintah, yakni 50 persen.

"Permintaan sudah mulai naik, meski belum fix karena enggak langsung ditarik DP-nya. Optimis full mungkin sehari mendekati tahun baru," ungkap General Manager TWGC Lembang Sapto Wahyudi kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).

Dari total 100 kamar yang ada di TWGC, hanya 50 kamar yang tersedia bagi wisatawan. Jumlah tersebut mengikuti carrying capacity sesuai arahan pemerintah untuk menekan potensi penularan COVID-19.

"Total kamar kami ada 100, jadi kalau dihitung dari total kamar ada sekitar 45 persen karena hanya setengahnya yang dibuka. Dari semua yang dipesan, 70 persen sudah fix dan 30 persen belum kasih DP," terang Sapto.

Objek wisata lain yang menawarkan fasilitas staycation yakni Kala Senja. Objek wisata tersebut terletak di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, tepatnya ada di dalam kawasan objek wisata Alam Wisata Cimahi (AWC).

"Dari 6 glamping yang tersedia, untuk pergantian tahun baru ini sudah full booked sampai akhir Januari, sedangkan untuk Februari ada beberapa yang kosong. Semuanya weekday dan weekend," kata GM Kala Senja Yudi Septiono.

Ia menyebut kebanyakan wisatawan yang bakal menginap pada malam pergantian tahun baru nanti 70 persennya berasal dari area Bandung Raya sementara sisanya baru dari luar kota.

"Kebanyakan yang reservasi berasal dari Bandung, mereka kebanyakan memuaskan rasa penasaran pada tempat yang sedang viral. Sedangkan dari luar kota Bandung hanya 25-30%. Jadi masih di dominasi oleh warga Bandung," kata Yudi.