.webp)
Sebuah rumah berwarna cat kuning dengan pagar hitam nampak sepi tidak berpenghuni. Rumah itu pun nampak tidak terurus, dapat dilihat dari banyaknya daun kering yang berserakan di halaman rumah.
Rumah tersebut diketahui sebagai basecamp salah satu tempat Herry Wirawan perkosa santriwati berdasarkan surat dakwaan. Lokasinya bertempat di Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Namun, tidak ada garis polisi yang membentang di lokasi tersebut. Yang ada hanya sejumlah perkakas yang berserakan di halaman depan dengan lampu rumah yang masih menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari keterangan ketua Rukun Tetangga (RT) setempat Yasa Sumpena (71) menuturkan bahwa lokasi tersebut merupakan rumah kontrakan.
"Sa emut bapa (seingat saya), pernah ngajuin laporan mau ngontrak di sini antara 2017 atau 2018 - an. Sebatas itu ngasih berkas, saya sampaikan ke RW," tutur Yasa saat ditemui detikcom, Kamis (16/12/2021).
Ia tidak tahu pasti siapa yang mengontrak rumah tersebut. Menginjak satu tahun, tetiba saja rumah tersebut digerebek oleh pihak kepolisian.
Rumah yang berada di tepi jalan itu pun dibentangkan police line. Dan rumah menjadi tidak berpenghuni selama beberapa tahun dan dibiarkan saja oleh pemiliknya.
"Saya gak tahu kenapa digerebek, cuman sampai ke warga jadi tempat nyembunyiin anak yang hilang," tuturnya.
"Ada sebulan police linenya sudah hilang. Tapi rumahnya gak diurus, belum diisi sampai sekarang juga," lanjutnya.
Selain itu, Yasa tidak tahu pasti bagaimana aktivitas di dalam rumah tersebut. Seingatnya, ada tiga orang laki-laki yang sering terlihat ada di dalam rumah tersebut.
"Jarang keluar, jadi kurang ingat saya. Cuman sempat ada tiga orang pameget (laki-laki) yang kayanya jaga di sana," ucapnya.
Sekadar diketahui, informasi bahwa tersangka memiliki basecamp berawal dari keterangan pengacara sejumlah korban yang berasal dari Garut. Informasi tersebut diketahui berdasarkan keterangan korban.
Yudi Kurnia, pengacara dari LBH Serikat Petani Pasundan, yang mendampingi para korban menuturkan korban yang melahirkan di pesantren, melakukan proses persalinan di bidan yang berada di Cileunyi.
"Setelah melahirkan, mereka dibawa ke basecamp daerah Cileunyi. Mereka ini mengurus anak-anaknya sendiri, mereka enggak belajar lagi," tutur Yudi Sabtu (11/12) lalu.
Yudi menyampaikan selama di dalam basecamp tersebut, korban tidak dapat berkomunikasi dengan pihak luar maupun orang tua. Mirisnya lagi, basecamp tersebut berkedok tempat penampungan anak yatim yang terlantar.
"Bahkan ada salah satu bayi yang dirawat oleh orangtua Herry, namun orangtuanya tidak tahu soal ulah anaknya itu," pungkasnya.
Tonton Video: Wagub Jabar Klarifikasi Foto Bareng Korban Pemerkosaan Herry Wirawan
