Masih banyak masyarakat Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang belum mengetahui letak penanda titik nol kilometer. Padahal penanda titik nol kilometer itu berada di pusat kota Majalengka.
Dilihat detikcom, penanda titik nol kilometer Majalengka berada di Jalan KH Abdul Halim, tepatnya di depan kantor BRI Cabang Majalengka. Dibuat dengan cor semen setinggi kurang lebih 80 sentimeter, penanda titik nol kilometer berwarna putih dengan aksen warna hijau dan kuning di bagian atasnya.
Di penanda titik nol kilometer ini juga terpampang sebuah tulisan CN 53 di bagian atas, MJL 0 di bagian kiri dan SMD 47 di bagian kanan. Belum banyaknya masyarakat yang tahu akan keberadaan penanda titik nol kilometer ini dikarenakan posisinya yang berada persis di samping sebuah warung bakso dan menyatu dengan area pertokoan. Sehingga, jika diperhatikan, penanda ini sulit terlihat oleh masyarakat khususnya pengguna jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak tau dimana (titik nol kilometer)," kata Ade salah seorang warga asal Desa Baturuyuk, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka saat ditanya mengenai lokasi titik nol kilometer, Rabu (15/12/2021).
Ade, yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini mengaku, meski setiap hari dirinya sering melintasi Jalan KH Abdul Halim, dia tidak pernah melihat keberadaan penanda titik nol kilometer. "Kalau lewat sini (Jalan KH Abdul Halim) hampir tiap hari, tapi gak pernah liat ada itu (penanda titik nol kilometer)," ucap Ade.
![]() |
Berbeda dengan Ade, Erik Diana salah seorang warga lainnya mengaku mengetahui lokasi penanda titik nol kilometer. Meski tahu dimana lokasinya, Erik belum pernah melihat langsung seperti apa penanda tersebut.
"Pernah dengar, katanya itu di depan kantor BRI Majalengka. Tapi saya gak tahu juga gimana bentuknya, belum pernah lihat juga, padahal tiap hari lewat jalan situ," ujar Erik.
"Titik 0 km dibangun sebagai pertanda awal dibangunnya suatu kota atau wilayah. Biasanya berada dekat dengan kantor pos, gedung pemerintahan atau pusat kota misalnya pendopo atau alun-alun," kata Nana.
Pria yang akrab disapa Kang Naro ini mengungkapkan lokasi penanda titik nol kilometer Majalengka yang saat ini berada di samping sebuah warung bakso ini menandakan jika dahulu Belanda pertama kali membangun Majalengka di lokasi tersebut.
"Titik 0 km Majalengka berada dekat kedai bakso, di depannya terdapat kantor BRI cabang Majalengka yang sudah ada sejak zaman kolonial. Kenapa 0 km berada di situ? Mungkin pemerintah kolonial menandakan bahwa di sekitar situ adalah tempat pertama kali Belanda membangun kota," tuturnya.
![]() |
Kang Naro juga mengomentari soal letak penanda titik nol kilometer Majalengka yang sulit terlihat oleh masyarakat. Menurut dia, sudah seharusnya Majalengka memiliki tugu peringatan nol kilometer seperti daerah lain.
Sementara saat ini, Pemkab Majalengka baru selesai membangun sebuah tugu di depan Gedung Juang. Namun tugu tersebut bukanlah tugu nol kilometer, melainkan tugu patok 0,370.
"Ya nggak pantas kalau dibandingkan dengan kota lain yg mempunyai tugu peringatan 0 km. Mudah-mudahan di kita juga diperhatikanlah untuk dibuat tugu 0 km. Cuma saya liat memang tempatnya sempit, kalau mau dibikin harus di seberangnya, depan kantor BRI," ucap Kang Naro.