Dua pekan menjelang perayaan Nataru, sejumlah harga sayuran di pasar tradisional Pasar Rebo Purwakarta mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi terjadi pada harga cabai rawit merah yang kini menembus Rp 80 ribu.
"Sayuran hampir rata-rata semua naik apalagi cabe-cabean. Penyebabnya ada dua faktor mungkin karena mau natal dan karena faktor cuaca," ujar Ayi Basari salah satu pedagang sayuran ditemui di kiosnya di Pasar Rebo Purwakarta, Jumat (10/12/2021).
Di pasar ini semua jenis cabe alami kenaikan mencapai dua hingga tiga kali lipat dari harga normal, selain cabai harga jengkol pun meroket, kemudian harga sawi putih dan saledri.
- Cabai rawit merah Rp 20 ribu /kg menjadi Rp 80 ribu/kg
- Cabai rawit hijau Rp 20 ribu /kg menjadi Rp 60 ribu/kg
- Cabai merah Rp 20 ribu /kg menjadi Rp 45 ribu/kg
- Cabai hijau Rp 20 ribu /kg menjadi Rp 50 ribu/kg
- Cabai kriting Rp 30 ribu /kg menjadi Rp 60 ribu/kg
- Jengkol Rp 20 ribu /kg menjadi Rp 32 ribu/kg
- Saledri Rp 20 ribu /kg menjadi Rp 40 ribu/kg
- Sawi Putih dari harga Rp 6 ribu menjadi 10 ribu/kg
"Ya pembeli ngeluh pak, kami pedagang kalo harga di sana naik pasti ikut naik sama kami harus rugi," ungkap Ayi.
Sementara naiknya harga ini sangat membebani masyarakat sebagai oembli atau konsumen sayuran dan kebutuhan pokok. Mereka harus mampu mengatur keuangan agar bisa terus membeli semua kebutuhan.
"Ya berat pak (harga naik) pengennya di seimbangin aja. Saya pribadi ngatur jatah belanja, misal semingu beli cabe satu kilo jadi dikurangi biar semua bisa ke beli," keluh Tati salah satu pembeli sayuran di pasar Rebo.
Pedagang dan pembeli berharap pemerintah bisa mengontrol dan mengendalikan harga kebutuhan pokok dan sayurna ini, sehingga tidak membebani masyarakat terlebih di masa pandemi Corona ini.
(mud/mud)