Warga di Desa Kalong, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor kini boleh berbahagia. Sebab jembatan yang putus diterjang banjir bandang sejak 2 tahun lalu, kini bisa digunakan kembali.
Jembatan ini merupakan akses utama bagi warga Kampung Kalong Dagul dan Kampung Garisul untuk menyeberangi Sungai Cidurian yang mengalir hingga Banten. Sejak 2 tahun lalu, warga terpaksa memutar jalan hingga 7 kilometer agar bisa menyeberangi Sungai Cidurian karena jembatan yang biasa mereka lalui terputus diterjang banjir bandang awal Januari 2020 lalu.
"Alhamdulillah, sekarang sudah jadi jembatannya, jadi ngga perlu muter jauh kalau mau nyeberang sungai. Mudah-mudahan kuat, ngga jebol lagi kalau sungai lagi meluap," kata warga setempat, Anen (49) kepada wartawan.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, jembatan Desa Kalong dibangun berkat kerjasama Pemkab Bogor dengan TNI, dalam hal ini Korem 061 Surya Kencana, Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI).
"Kami sangat mengapresiasi selesainya pembangunan jembatan ini, karena sangat dibutuhkan oleh warga. Ini merupakan kolaborasi TNI dengan Pemkab Bogor, jembatan ini juga dibangun hasil kerjasama dengan PT. Eiger dan Vertical Rescue Indonesia," kata Ade Yasin saat meresmikan jembatan rawayan di Desa Kalong, Jasinga Bogor, pada Selasa (7/12/2021).
Ia menyebut, ada 215 jembatan yang menjadi target pembangunan di Kabupaten Bogor. Dimana 39 diantaranya, sudah selesai dibangun dan bisa digunakan oleh masyarakat untuk melintasi sungai.
"Semoga pihak swasta juga bisa aktif membantu dalam pembangunan jembatan-jembatan lain, semua pihak berkolaborasi," imbuhnya.
Sementara itu, penggagas VRI Tedi Ixdiana mengatakan, jembatan Desa Kalong merupakan jembatan ke 133 yang dibangun VRI di Indonesia dalam progran Ekspedisi 1.000 Jembatan Untuk Indonesia. Sebelumnya, VRI juga sudah membangun jembatan di Ciletuh, Sukabumi dan Pangandaran.
"Jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat, karena jembatan ini merupakan jalan pintas. Tanpa jembatan ini, masyarakat harus menempuh jalan sampai 7 kilometer untuk melintasi sungai dari desa ke jalan utama. Jembatan ini panjangnya 120 meter, tetapi cukup efisien dan efektif untuk masyarakat," kata Tedi.
Simak juga 'Sungai Cidurian Bogor Meluap, Jembatan Putus-Rumah Rusak':
(mud/mud)