.webp)
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka telah selesai mengkaji penyebab ambruknya proyek pembangunan gerai Wisata Panyaweuyan. PUTR meminta proyek tersebut tidak dilanjutkan.
"Hasil rekomendasi kami (PUTR) bahwa untuk pekerjaan aktivitas di sana (gerai Panyaweuyan) tidak dilanjutkan," kata Kepala Bidang Tata Bangunan PUTR Majalengka Mamat Surahmat, Senin (6/12/2021).
Menurut Mamat, sebelumnya PUTR diminta untuk mengkaji penyebab ambruknya proyek senilai Rp 4,1 miliar itu. Setelah mengkaji kurang lebih dua pekan, kata Mamat, didapat penyebab dari ambruknya pembangunan gerai Wisata Panyaweuyan karena faktor alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengkaji penyebabnya. Setelah dikaji itu penyebabnya karena ada longsor tanah dan bronjong yang menimpa bangunan. Bahkan sekarang sudah makin parah dari yang awal itu kondisinya," ujar Mamat.
"Jadi hasil rekomendasi kami tidak untuk dilanjutkan, termasuk bangunan yang masih berdiri itu juga tidak boleh digunakan," ujar dia menambahkan.
Meski begitu, Rahmat mengungkapkan, keputusan terkait kelanjutan pembangunan gerai Wisata Panyaweuyan tetap ada di tangan Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Majalengka. Pastinya, dia menegaskan, lokasi pembangunan saat ini yang berada di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, itu sudah tidak layak untuk dilakukan pembangunan karena sangat berisiko terjadi longsor susulan.
"Sifatnya hanya rekomendasi saja. Keputusan di Disparbud, apakah akan dilanjutkan dengan dipindah tempat atau gimana. Namun yang pasti di lokasi itu sudah tidak memungkinkan, berisiko," tutur Mamat.
(bbn/bbn)
