Ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Saten mendesak Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar menetapkan UMK sesuai rekomendasi daerah. Mereka juga mempertanyakan keberadaan Ridwan Kamil tak menemui buruh yang menggelar aksi.
Buruh juga membandingkan respon Ridwan Kamil dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang datang dan duduk bersama dengan buruh di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta pada Senin siang.
"Hari ini Gubernur DKI Jakarta menemui massa buruh di Jakarta, hari ini Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak datang menemui buruh, kemana gubernur?" teriak salah seorang orator, Senin (29/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom pada pukul 18.15 WIB, sebagian massa buruh tetap bertahan di Gedung Sate. Pihak kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi untuk mengamankan jalannya aksi. Namun saat ini kondisi lebih tenang dan kondusif seiring dengan hujan gerimis yang turun petang ini.
Seperti diketahui, ribuan buruh yang berasal dari berbagai serikat pekerja di Jabar mengepung kantor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Senin (29/11/2021).
Mereka menuntut agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan upah minimum kabupaten/kota sesuai dengan rekomendasi daerah. Mereka juga mendesak agar UU Cipta Kerja juga dicabut.
"Ridwan Kamil sekarang sedang diuji nyali, apakah akan menetapkan upah yang berpihak kepada buruh, menyejahterakan pekerja atau tidak," ujar salah seorang orator.
Ketua DPD FSP LEM SPSI Jabar Muhamad Sidarta mengatakan buruh sejatinya hanya meminta penyesuaian upah berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta masih dalam koridor regulasi yang berlaku usai putusan MK.
"Oleh karenanya saya meminta Bapak Gubernur Jawa Barat memenuhi harapan kaum buruh untuk mempertahankan daya beli warga masyarakat agar tidak jatuh supaya pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi ini cepat pulih," kata dia.
Simak video 'Massa Buruh Long March ke Gedung Sate, Jalan Pasteur Macet':