Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyusun pengelolaan sumber daya air di wilayah Sungai Ciwulan dan Cilaki. Pengelolaan ini dilakukan untuk mencegah kekurangan air sekaligus memetakan potensi sumber daya air.
Untuk diketahui, Sungai Ciwulan berada di Tasikmalaya sedangkan Sungai Cilaki berada di perbatasan antara Kabupaten Garut dan Cianjur.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Jabar Dikky Achmad Sidik mengatakan pengelolaan sumber daya air ini diperlukan mengingat ketersediaan air baik di permukaan maupun air tanah semakin berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dikky, terancamnya ketersediaan air itu diakibatkan kurangnya daya dukung daerah aliran sungai (DAS) sebagai penyimpanan cadangan air. Terlebih kondisi ini diperparah dengan semakin berkurangnya lahan yang berfungsi sebagai resapan air.
Dikky juga mengatakan terancamnya ketersediaan air dikarenakan buruknya kesadaran masyarakat untuk penghematan air dan menjaga dari pencemaran.
"Telah terjadi krisis perilaku. Sehingga menyebabkan pencemaran air dan kerusakan ekosistem," ujar Dikky kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).
Dengan kondisi itu, sambung Dikky, Pemprov Jabar berencana melakukan pengelolaan. Salah satunya dengan membentuk tim khusus yang terdiri dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah.
Guna mewujudkan tim ini, Pemprov Jabar juga sudah membuka kesempatan bagi masyarakat umum khususnya pemerhati lingkungan untuk ikut terlibat. Caranya dengan mengakses website https://tinyurl.com/recruitmentTKPSDACiwCil paling lambat 3 Desember 2021.
"Tim ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki," kata dia.
Dikky mengatakan tim ini diperlukan guna mengelola potensi sumber daya air aliran sungai. Apalagi Jabar memiliki enam wilayah Sungai dengan jumlah DAS sebanyak 200, Situ 831 dan waduk 20.
Terlebih, dengan adanya tim ini diharapkan pengelolaan sumber daya air dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.
"Penyusunan rencana alokasi sumber daya air disusun pada setiap wilayah sungai. Jadi diperlukan penyelenggaraan kelembagaan dan koordinasi dalam mewujudkan alokasi air yang optimal," tuturnya.
Dia menambahkan, tim Ciwulan-Cilaki akan menyusun matriks program dan kegiatan rencana Pengelolaan sumber daya air wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki.
"Lalu merencanakan pembangunan pengaman (breakwater) Pantai Pangandaran, memetakan daerah resapan air dan zona pemanfaatan sumber daya air," katanya.
(dir/mud)