Fakta-fakta Peluru Nyasar Lukai Tubuh Bocah Cihampelas

Fakta-fakta Peluru Nyasar Lukai Tubuh Bocah Cihampelas

Whisnu Pradana - detikNews
Kamis, 25 Nov 2021 18:13 WIB
Penampakan proyektil peluru yang bersarah di tubuh bocah di Bandung Barat
Foto rontgen bocah Cihampelas yang terkena peluru nyasar (Foto: Istimewa)
Bandung Barat -

Nahas menimpa Muhammad Abdul Aljabar, bocah asal Kampung Babakan Cianjur, RT 06/03, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menjadi korban peluru nyasar.

Kejadian itu dialami Abdul pada Minggu (21/11/2021) sekitar pukul 20.00 WIB. Sebuah benda yang diduga merupakan peluru menghujam bagian punggungnya hingga membuatnya dilarikan ke rumah sakit.

Berikut sejumlah fakta terkait kasus peluru nyasar yang bersarang di tubuh Abdul kemudian dirangkum detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluru Nyasar Bersarang di Punggung

Syarif Hidayat (43) tetangga Muhammad Abdul sekaligus saksi mata menuturkan sesaat sebelum kejadian tersebut ia bersama korban dan orangtua korban sedang berada di teras rumah korban.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya sama mereka itu lagi di teras rumahnya, karena ayahnya sedang servis hp. Nah si anaknya melihat ayahnya yang lagi servis hp. Tiba-tiba ada suara keras seperti benda menghantam pagar. Saya juga kaget waktu dengar suara itu," ungkap Syarif kepada detikcom di lokasi kejadian.

Setelah terdengar ada suara benda terkena pagar bambu rumah tersebut, tiba-tiba Abdul menangis. Setelah diperiksa ternyata punggungnya mengeluarkan darah dengan baju yang sedikit berlubang seperti terkena obat nyamuk.

"Jadi dia enggak teriak atau gimana jadi cuma nangis. Diperiksa keluar darah dari punggungnya. Kalau itu suara tembakan atau apa, saya juga enggak tahu dan enggak terdengar. Tapi yang jelas ya kejadiannya seperti itu," tutur Syarif.

Bersarang Selama 25 Jam Sampai Dikeluarkan

Tubagus Firman (33) paman Muhammad Abdul Jabar mengatakan benda diduga peluru yang bersarang di punggung keponakannya itu sudah diangkat melalui operasi yang dilakukan pada Senin (22/11/2021).

Peluru tersebut bersarang di punggung Abdul selama 25 jam sebelum akhirnya diangkat melalui tindakan operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Namun sebelum ditangani, Abdul sempat berpindah-pindah rumah sakit

"Pelurunya sudah diangkat kemarin. Sekarang sudah di ruang perawatan RSHS," ujar Firman kepada detikcom di lokasi kejadian.

Beruntung peluru yang menghujam punggung Abdul tak sampai menimbulkan cedera parah. Mengingat posisinya berada hampir mengenai tulang belakang bocah kelas 3 SD itu.

"Sebetulnya bahaya karena hampir kena tulang belakang. Tapi alhamdulillah setelah operasi selesai semuanya aman," terang Firman.

Polisi Olah TKP Periksa 5 Saksi Mata

Jajaran Satreskrim Polres Cimahi dan Polsek Cililin turun tangan untuk mengungkap peluru nyasar yang menghujam punggung Muhammad Abdul Aljabar.

Hingga saat ini belum jelas siapa sang empunya peluru yang bersarang di punggung bocah kelas 3 SD asal Kampung Babakan Cianjur, RT 06/03, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, KBB itu.

Kapolsek Cililin AKP Deni Nurcahyadi mengatakan untuk saat ini pihaknya masih menyelidiki asal peluru nyasar tersebut. Sesaat setelah kejadian pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang saat itu sedang berada di lokasi kejadian.

"Kami sudah memeriksa lima saksi yang saat itu dekat dengan korban, kemudian saksi yang berada di sekitarnya. Sekarang sedang kita dalami terkait peluru nyasar ini," ungkap Deni kepada wartawan.

Peluru Dikirim ke Puslabfor Mabes Polri

Pihak kepolisian hingga saat ini masih berusaha menyibak misteri asal muasal dan pemilik peluru nyasar yang bersarang di tubuh bocah berusia 10 tahun di Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kapolsek Cililin AKP Deni Nurcahyadi mengatakan peluru yang sudah diangkat dari tubuh korban atas nama Muhammad Abdul AlJabar melalui tindakan operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) itu kini dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

"Kami mengirim peluru tersebut ke Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk diteliti," ujar Deni kepada wartawan di Mapolsek Cililin.

Deni mengatakan tujuan dari ditelitinya peluru yang menghujam bagian punggung korban itu untuk memastikan jenis hingga kaliber peluru. Namun penelitian di Puslabfor biasanya membutuhkan waktu cukup lama.

"Untuk meneliti jenis peluru tersebut dibutuhkan waktu yang lebih lama, sekitar 2 minggu. Karena selain meneliti jenis peluru, juga akan diteliti ukuran kalibernya," tutur Deni.

Halaman 3 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads