Pemprov dan DPRD Banten menyepakati rancangan APBD tahun 2022 senilai Rp 12,7 triliun. Kesepakatan diambil dalam paripurna pengambilan keputusan di gedung DPRD Banten, Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Selasa (23/11/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan APBD Banten tahun 2022 memiliki alokasi pada pendidikan sebesar Rp 4,4 triliun atau 34,73 persen, alokasi kesehatan 1,2 triliun, belanja infrastruktur, belanja pengembangan sumber daya, dan belanja pegawai.
"Untuk pendidikan ini sudah melebihi yang disepakati oleh Undang-Undang," kata Wahidin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan kesepakatan atas APBD di Banten lebih cepat dibandingkan daerah lain. Menurutnya, pembahasan intensif antara DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) membuat pembahasan APBD bisa selesai pada November ini.
"Kesepakatan ini saya kira lebih cepat dibanding daerah lain, biasanya sampai Desember," ujar Wahidin.
Di kesempatan itu, Wahidin menyampaikan soal alokasi APBD untuk kesehatan. Ia mengklaim sejauh ini alokasi kesehatan, khususnya penanganan COVID-19 di Banten, sudah baik. Bahkan, honor untuk tenaga kesehatan selama pandemi lebih besar dibandingkan daerah lain.
Selain itu, ia juga menyebut infrastruktur di Banten cukup baik dan hanya tinggal sebagian kecil. Wahidin mengungkapkan salah satunya yaitu Jembatan Bogeg dan sisa pembangunan jembatan dan jalan di Cibeber Lebak untuk akses wisata Negeri di Atas Awan.
"Kalau menurut saya dan banyak pihak sudah bagus. Cuma memang jembatan ke Negeri di Atas Awan masih jadi perhatian karena tergantung cuaca alam di mana curah hujan tinggi. Ini yang sangat kita khawatirkan," tutur Wahidin.
Persetujuan DPRD-Pemprov Banten soal rancangan APBD ini akan diajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi sebelum ditetapkan jadi Perda dan Pergub. Hasil evaluasi akan jadi bahan atas rancangan APBD Banten tahun 2022 dan disahkan.
(bri/bbn)