Pengangkutan sampah dari wilayah Bandung Raya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, terhambat lantaran operasional alat berat yang tak beroperasi imbas krisis pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Akibatnya, saat ini ada sekitar 30 truk sampah dari 10 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum bisa mengangkut sampah ke TPA Sarimukti karena TPA tersebut masih ditutup untuk sementara. Kepala UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat Nurjaman mengatakan berhenti beroperasinya alat berat itu membuat sebanyak 450 ton sampah yang diangkut menggunakan 30 truk hingga saat ini belum bisa dibuang.
"Sejak Jumat hingga Minggu ini semua truk yang mengangkut sampah dari KBB masih belum bisa menurunkan muatannya. Biasanya 150 ton sehari," ujar Nurjaman, Minggu (7/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurjaman mengatakan dari total 30 truk sampah itu, 10 truk di antaranya terjebak di TPA Sarimukti dan hingga saat ini belum kembali. Sedangkan 20 truk lainnya terparkir di UPT Kebersihan KBB, Jalan Gedong Lima, Padalarang, dengan muatan penuh
"Jadi untuk pelayanan sampah dari setiap titik pelayanan di 10 kecamatan KBB sampai saat ini masih terganggu. Banyak masyarakat yang menanyakan kenapa telat diangkutnya, ya kita jelaskan bahwa BBM alat beratnya habis," kata Nurjaman.
Melihat kondisi seperti ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan DLH Jabar sebagai pengelola TPA Sarimukti agar segera mengirimkan BBM untuk alat berat tersebut. "Karena pengelola TPA Sarimukti itu provinsi, jadi saya meminta secepat mungkin dikirim. Kalau berdasarkan informasi dari kepala DLH Provinsi, sekarang lagi pendekatan ke pihak Pertamina," ucapnya.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan TPA Sarimukti bisa kembali membuka pelayanan pembuangan sampah karena sampai saat ini DLH Jabar belum memberikan informasi lanjutan. "Tapi ada kabar dari pengelola Senin (besok) bisa buka, hanya saja belum ada informasi ke saya pastinya bagaimana," ujar Nurjaman.