Kisah Eks Napi Bangkit Bersama di Kehidupan Kedua

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 30 Okt 2021 15:30 WIB
Driver ojol yang tergabung dalam Residivist Driver Online Community (RDOC) R2. (Foto: dok.RDOC)
Bandung -

Ponsel milik Anjas Asmara berdering kencang, nadanya yang khas membuat sang empunya segera mengusap layar untuk membuka bilah pemberitahuan. Katanya ada tugas memanggil, bergegas pemuda berusia 23 tahun itu menghampiri sepeda motornya yang terparkir di Gg Pesantren, Pagarsih, Kota Bandung.

"Ada yang pesan makanan di Cibadak, ya alhamdulillah hari ini cukup ramai orderan, mungkin hujan jadi banyak yang pesan makan lewat online," ujar Anjas sambil menyela mesin sepeda motornya, Jumat (29/10/2021).

Hujan rintik-rintik yang mengguyur Kota Kembang petang itu, tak mengeringkan tekadnya. Ia justru makin bersemangat, dipakainya jas hujan lantas berlalu menembus tiap lekuk jalan Gg Pesantren.

Rutinitas menjadi pengendara ojek online (ojol) digeluti Anjas sejak awal 2020 atau saat pandemi COVID-19 baru merebak. Kala itu, Anjas baru selesai menjalani masa binaan selama empat tahun di Lapas Jelekong Bandung. Ia tersandung kasus penyalahgunaan narkotik.

Sebelum tancap gas, dia bercerita kepada detikcom bahwa ia sempat dilanda gamang ketika harus menyambung hidup begitu bebas dari bui. Stigma masyarakat kepada eks narapidana membuatnya khawatir, jangankan untuk mencari pekerjaan, mau bersosialisasi dengan warga sekitar pun rasanya canggung.

"Agak bingung juga sih waktu itu, mau ngelamar kerja ke mana, lagi pandemi yang lain juga sulit cari kerja," kata pria yang memiliki senyum yang tulus ini.

Di tengah kebuntuannya, uluran tangan datang dari Residivist Driver Online Community (RDOC) R2. Sebuah komunitas yang dibidani Yayasan Anugerah Insan Residivist (AIR) pada 2019, gerakannya adalah pemberdayaan warga mantan binaan lapas. Di sana, Anjas dibina agar lebih mudah beradaptasi sekaligus diajak produktif dengan menjadi ojol.

"Kang Anton yang mengajak saya untuk masuk ke situ, kemudian di awal-awal saya belajar ngambil orderan di Gojek, 1,5 tahun berlangsung alhamdulillah ya cukup hasilnya," ujar Anjas.

"Alhamdulillah gabung dengan RDOC banyak manfaatnya, bisa bersilaturahmi dengan yang lain, ada kak Heri Coet (pembina AIR), kita diarahkan yang positif dan selalu diberi wejangan agar jangan jatuh di lubang yang sama," ujar Anjas menambahkan.

Berkah dari 'Ngojol' ini membuatnya bangkit lagi, Anjas bisa memberikan uang untuk ibunya sekaligus menyokong perekonomian keluarganya. Ia pun bisa mencicil sepeda motor matic dari hasil keringatnya memenuhi kebutuhan pelanggan di jalanan.

"Saya ngebid itu dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, tergantung juga sih kadang lebih malam tapi hasilnya sesuai. Tapi kalau lagi bete ya pulang lebih awal, ngegojek kan bebas tidak terpatok," katanya.

Simak juga 'Lihat Lagi Seruan Mantan Pimpinan Agar Buron MIT Segera Pulang':






(yum/ern)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork