Pembuangan Sampah Tangsel ke Serang Disebut Belum Kantongi Amdal

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 11:02 WIB
Pembuangan sampah Tangsel ke Serang belum punya amdal (Foto: Bahtiar Rifa'i)
Serang -

Pemerhati sekaligus aktivis lingkungan dari Banten, NP Rahadian mengatakan kerja sama pembuangan sampah Tangsel ke TPAS Cilowong di Kota Serang belum memiliki Analisis Dampak Lingkungan atau Amdal. Baik itu Amdal TPAS nya maupun Amdal transportasi angkutan sampahnya dari Tangsel ke Serang.

Rahadian mengatakan, ketika TPAS bertambah volume 400 ton sehari, harusnya diawali dengan Amdal. Tapi sampai hari ini, kerja sama itu belum ada analisis dampak lingkunganya padahal pengangkutan sampah dari Tangsel juga menimbulkan masalah bau di tengah masyarakat.

"Dua Amdal ini kelihatannya belum ada sehingga cara pengakutan terlalu biasa sehingga menimbulkan bau. Kalau lalu lintas kan dibahas cara mengangkut, cara nutup terpalnya karena mungkin ada zat yang menimbulkan bau, sehingga dampak cemaran atau cecerannya betul-betul diminimalisir," kata Rahadian yang juga Direktur Rekonvasi Bhumi saat berbincang dengan detikcom di Serang, Jumat (29/10/2021).

Ia mendengar bahwa saat ini justru Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Banten baru membahas soal Amdal kawasan. Ia menilai, kerja sama pembuangan sampah ini menyalahi aturan. Belum lagi belakangan ada polemik di tengah masyarakat.

"Mestinya setiap ada perubahan volume, harusnya ada review terhadap Amdal. Sementara aktivitas sudah berjalan, kalau sesuai ketentuan Amdal dibuat baru ada aktivitas," ujarnya.

Karena tidak memperhatikan Amdal ini kemudian muncul dampak buat masyarakat. Sudah muncul keluhan bau menyengat sepanjang jalan yang dilintasi angkutan sampah Tangsel. Belum lagi, sistem pembuangan sampah masih open dumping atau hanya dibuang begitu saja.

"Harusnya sanitary landfill dan masalahnya ini mahal. Ada nggak kegiatan mendatangkan tanah di sana, kan nggak pernah kita lihat," ujarnya.

Selain itu, pendekatan kompensasi juga menurutnya bukan solusi. Kompensasi berbentuk cash money menurutnya rentan dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Mestinya, kompensasi untuk warga berdasarkan program pemberdayaan.

Ia menilai, sebaiknya pembuangan sampah dari Tangsel disetop terlebih dahulu. Pemkot harus mengkaji sesuai aturan agar tidak ada kegaduhan di masyarakat.

"Tuntutanya disetop, dikaji ulang. Sekarang ada reaksi masyarakat, cemaran sudah muncul sepanjang jalan. Disetip dan dikaji lagi, betul-betul dikomunikasikan ulang dengan masyarakat agar tidak gaduh dan riuh," pungkasnya.

Simak video 'Penampakan Sampah Kiriman Tangsel Dibuang Warga Serang di Kelurahan Cilowong':






(bri/mud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork