Warga Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog, Ciamis, mengikuti Tradisi Ngikis dan pencucian benda pusaka bersejarah peninggalan tokoh penyebar agama Islam. Lokasinya di Situs Joglo Cidolog.
Tradisi ini merupakan sebuah acara budaya yang rutin digelar setiap tahun pada bulan Rabiul Awal. Tradisi Ngikis ini diawali dengan melaksanakan tawasul akbar, berzikir serta mendoakan sesepuh terdahulu Kiyai Mangung Tapa Wijaya Kusuma. Kemudian dilanjutkan melakukan pencucian benda pusaka peninggalannya. Pencucian dilaksanakan di rumah juru kunci Situs Joglo Cidolog yang tempatnya di sekitar situs.
Peninggalan benda pusaka di situs tersebut yaitu sebuah tongkat kayu (teteken), timbangan dari kuningan, dua buah lempengan kuningan berisi pesan dengan huruf Arab. Ada juga dua buah bokor (semacam tempurung), gelang/kalung rantai dari kuningan plus kerincingan (gengge). Benda tersebut disimpan di sebuah museum kecil dan sederhana di dekat pemukiman dengan alasan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru kunci, Ajum, mengatakan Situs Keramat Joglo Cisaga ini memiliki luas sekitar empat hektare dan merupakan hutan lindung. Di lokasi ini ada makam tokoh penyebar agama Islam.
![]() |
Menurutnya, tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh terdahulu yang berjasa atas penyebar Islam. Jangan sampai tradisi ini menjadi hal yang dapat mengganggu akidah.
"Tradisi ini adalah bentuk penghormatan atas jasa perjuangannya sekaligus merawat benda peninggalannya. Juga kita sebagai penerusnya harus menjaga semangat perjuangannya dalam menegakkan syiar Islam," kata Ajum, Jumat 22 Oktober 2021.
Sekda Ciamis Tatang menghadiri tradisi ini menyatakan sangat mengapresiasi masyarakat Cidolog yang menjaga tradisi budaya ini. Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan setiap tahun.
"Apresiasi yang setinggi- tingginya untuk masyarakat disini. Tradisi budaya ini merupakan edukasi dan pembelajaran bagi kita semua. Sebagai Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa leluhurnya," ucap Tatang.
![]() |
Menurutnya, tradisi dan benda pusaka hanya sebatas kebudayaan saja.Jangan sampai masyarakat salah kaprah mengenai tradisi budaya terlebih menimbulkan sirik. Jaga budayanya dan contoh jejak langkahnya.
Camat Cidolog Otong Bustomi menambahkan tokoh penyebar Islam di Situs Joglo Cidolog ini merupakan santri dari Sunan Gunung Jati. "Di lokasi Situs Joglo Cidolog ini banyak terdapat pohon-pohon langka berusia ratusan tahun. Untuk itu kita harus menjaga kelestariannya," ucap Otong.