Gelisah Petani Gegara Bandar Beli Murah Stroberi

Gelisah Petani Gegara Bandar Beli Murah Stroberi

Muhammad Iqbal - detikNews
Rabu, 20 Okt 2021 07:53 WIB
Petani Stroberi di Ciwidey Bandung
Stroberi (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)
Kabupaten Bandung -

Sejumlah petani stroberi di Ciwidey Bandung diterpa kegelisahan. Sebab hasil panen mereka dibeli murah oleh bandar. Murahnya harga jual ke bandar mempengaruhi kepada jumlah pemasukan kepada para petani.

"Duh kalau sekarang mah babak belur. Sekilo sekarang udah di bawah Rp 20 ribu," ujar Atep (43) di kebun stroberi miliknya, Desa Alamendah, Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (20/10/2021).

Ia memiliki sekitar dua ribu karung bibit stroberi. Buah miliknya itu sering kali panen dalam dua hari sekali. Dalam sebulan dapat menghasilkan 80 kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila dikalikan dengan harga sekarang, pendapatannya per bulan turun drastis hingga 50 persen. Biasanya, kata Atep, pendapatannya per bulan berkisar Rp 30 juta.

"Biasanya bisa sampai 30 juta. Itu kan kotor, bayar pegawai habis 10 juta, belum perawatan, biaya sewa dan biaya bulanan di rumah," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Hal sama dirasakan Warmah (57). Ia kini memiliki tiga ribu karung bibit stroberi. Ia pun sama dengan Atep, menjual hasil panennya ke bandar.

"Murah sekali sekarang mah, cuma 15 ribu. Agak naik dikit jadi 20 ribu, itu juga dapat dipilih yang bagusnya saja," ucap Warmah.

Selain harga bandar, jumlah stroberi yang dipanen pun terus menurun saat memasuki musim hujan. Kini, stroberi miliknya hanya dapat memproduksi 75 persen dari panen pada musim hujan.

"Kalau kemarau bisa sampai 75 kilo. Sekarang menurun jauh, cuma 55 kilo," ujarnya.

Petani Stroberi di Ciwidey BandungPetani stroberi di Ciwidey, Kabupaten Bandung. (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)

Pergantian musim yang cukup ekstrem ini menyebabkan media tanam stroberi terus basah. Akibatnya, banyak stroberi membusuk sebelum dipanen.

"Ya begitu lah, setahun pasti ada saja musibahnya," kata Warmah.

Menurunnya, harga jual ke bandar yang membeli murah merupakan rentetan musibah yang dialami petani di masa pandemi COVID-19. Bahkan, menurut dia, banyak petani yang membuang stroberi karena minimnya permintaan.

"Waktu awal PPKM semua ditutup. Restoran dan tempat wisata juga waktu itu ditutup. Jadinya wisatawan juga nggak ada," ucap Warmah.

Halaman 3 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads