Mahasiswa Pandeglang Kutuk Aksi Polisi 'Smackdown' Pedemo di Tangerang

Mahasiswa Pandeglang Kutuk Aksi Polisi 'Smackdown' Pedemo di Tangerang

Rifat Alhamidi - detikNews
Kamis, 14 Okt 2021 09:06 WIB
Polisi bubarkan demo mahasiswa di Tangerang
Polisi banting mahasiswa di Tangerang. (Foto: 20Detik)
Pandeglang -

Demo di depan kantor Bupati Tangerang, Banten, Rabu (13/10) kemarin, berakhir ricuh dan berujung seorang mahasiswa bernama Faris dibanting ala pertarungan bebas smackdown oleh polisi. Kelompok mahasiswa di Pandeglang pun ikut bersuara dan mengutuk keras aksi tersebut.

"Kami mengutuk dengan keras tindakan arogansi apapun yang dilakukan aparat kepolisian apalagi saat pengamanan unjuk rasa. Bagi kami, ini jelas tak bisa ditolerir lagi dan harus ada sanksi tegas untuk oknum tersebut," kata Ketua DPC GMNI Pandeglang Tb. M. Affandi kepada detikcom, Kamis (14/10/2021).

Menurut Affandi, harus ada evaluasi di jajaran kepolisian supaya insiden serupa tak terulang. Pasalnya kata dia, negara menjamin keselamatan setiap warganya termasuk saat menyampaikan aspirasi di melalui aksi demonstrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kalau berbicara aturan, setiap orang yang menyampaikan pendapat di muka umum pun jelas dilindungi oleh undang-undang. Begitu juga dengan aparat yang bertugas, ada prosedur pengamanan yang tentunya tidak harus dilakukan secara arogan," ucapnya.

"Intinya, kepolisian harus bisa mengevaluasi institusinya sendiri. Bukan hanya berkaca di Tangerang saja, di Pandeglang termasuk umumnya di Banten, tindakan represif seperti ini jangan sampai terjadi kembali karena lembaga ini merupakan pengayom dan pelindung bagi masyarakat," tutur Affandi.

Aksi pembantingan oknum polisi ala 'smackdown' ini pun sudah ditangani serius oleh Mabes Polri. Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono memastikan telah menurunkan tim dari Divisi Propam untuk memeriksa unjuk rasa di Tangerang tersebut.

"Jadi berkaitan dengan kegiatan unjuk rasa, dari Propam Mabes dan Propam Polda Banten turun untuk memeriksa. Saat ini dari Bid Propam Polda Banten sudah jalan menuju ke Tangerang," kata Argo.

Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho telah bertemu dengan mahasiswa yang dibanting oleh polisi saat unjuk rasa. Rudy menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan menindak tegas polisi itu.

"Atas nama Polda Banten, saya meminta maaf kepada adek Faris dan ayahanda yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum Polresta Tangerang pada saat pengamanan aksi unjuk rasa. Kami pastikan ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut yang saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polda Banten," kata Rudy.

Rudy bertemu dengan korban, M Faris Amrullah, dan orang tuanya di Polresta Tangerang. Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro juga telah membawa korban ke Rumah Sakit Harapan Mulia Tigaraksa, sekitar 15.00 WIB dan dikabarkan bahwa Faris berada dalam kondisi baik.

"Kami bertanggung jawab penuh atas kesehatan Faris dengan membawa Faris ke rumah sakit untuk pengecekan fisik, dalam, dan toraks. Alhamdulillah hasilnya riksa fisik baik, kesadaran compos mentis atau sadar penuh dan suhu badan normal. Terhadap Faris telah diberikan obat-obatan dan vitamin," tutur Wahyu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads