Sebuah pepeten atau tempat perhiasan terpajang di Museum Prabu Geusa Ulun Karaton Sumedanglarang, Kabupaten Sumedang. Pepeten tersebut peninggalan dari Pangeran Aria Suria Kusumah Adinata (1836-1882) pada saat menikah dengan Raden Ayu Mustikaningrat.
Berbagai sumber literasi menyebutkan Raden Ayu Mustika Ningrat merupakan putri dari bupati Galuh, Raden Adipati Aria Kusumadiningrat (1839-1886) atau Kanjeng Prebu dan The Pit Nio, seorang perempuan dari keturunan saudagar Tionghoa. The Pit Nio merupakan istri ketiga dari 8 istri yang dimiliki Kanjeng Prebu. Ia pun berganti nama menjadi Ni. R.A. Juwita Ningrat setelah menjadi istri bupati. Dari pernikahannya itu, keduanya dikaruniai 19 putra-putri, salah satunya Raden Ayu Mustika Ningrat.
Setelah dewasa, Raden Ayu Mustika Ningrat dipersunting menjadi istri oleh Pangeran Aria Suria Kusumah Adinata atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Sugih. Raden Lily Djamhur Soemawilaga, yang merupakan keturunan Karaton Sumedanglarang menjelaskan, berdasarkan catatan babon atau Silsilah Karaton Sumedanglarang, Raden Ayu Mustikaningrat merupakan permaisuri atau padmi ketiga dari 31 istri yang dimiliki Pangeran Sugih.
Sosok Ayu Mustikaningrat, kata Lili, putri dari bupati Galuh saat bupati beristrikan keturunan dari saudagar Tionghoa. "Tidak dapat dipungkiri Tionghoa telah ada sejak dari dulu di nusantara, bahkan para Wali penyebar agama Islam beberapa di antaranya keturunan Tionghoa," ujar Lili kepada detikcom, beberapa waktu lalu
"Dalam babon disebutkan, Dalem Istri Kesatu yaitu Raden Ayu Ratna Ningrat, Dalem Istri Kedua Raden Ayu Rajapamerat, Dalem Istri Ketiga Raden Ayu Mustikaningrat, di situ disebutkan Dalem Istri yang berarti padmi atau permaisuri," kata Lili.
Masih berdasarkan catatan babon, lanjut Lili, istri pertama Pangeran Sugih adalah Nyi Raden Bodedar yang berasal dari Singaparna Tasikmalaya. Namun, ia tidak menjadi permaisuri lantaran saat dipersunting menjadi istri, Pangeran Sugih belum diangkat menjadi Dalem Sumedang sebagai kelanjutan dari Prabu Geusan Ulun.
"Nyi Raden Bodedar adalah istri pertama Pangeran Sugih, namun menjadi istri Pengeran Sugih sebelum menjadi Dalem Sumedang. Dalam catatan tidak tertulis sebagai padmi atau permaisuri, namun tercatat sebagai istri pertama, dan yang lainnya merupakan selir selain dari padmi atau permaisuri," tutur Lili.
Lihat juga Video: Partai Buruh Targetkan Jadi Penguasa, Raih 5-10 Kursi Wali Kota-Bupati
(bbn/bbn)