Pelajar SMAN 7 Kota Bogor, berinisial RM (17), tewas ditusuk seorang siswa sekolah lain. Tersangka, RA (18), dan satu rekannya yang terlibat, ML (17), berurusan dengan polisi berkaitan insiden maut tersebut.
"Tentunya Ini membuat kita semua prihatin, bahwa kekerasan masih saja terjadi. Sehingga kami melakukan penindakan penegakan hukum kepada pelaku," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Jumat (8/10/2021).
"Kami imbau kepada masyarakat untuk menghentikan semua aksi kekerasan, baik itu perorangan dan kelompok dari manapun. Terlebih ini pelaku dan korban berstatus pelajar," kata dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susatyo menyoroti tradisi tawuran pelajar di Kota Bogor. Dia meminta semua senior dan alumni sekolah di Kota Bogor, khususnya SMAN 7 dan SMAN 6 Kota Bogor, berperan aktif menghentikan tradisi kekerasan antarpelajar.
"Terkait tradisi tawuran anak sekolah, kami imbau untuk dihentikan. Para senior, para alumni sekolah di Kota Bogor, untuk bersama menghentikan tradisi tawuran sekolah di Kota Bogor. Kita bangun Kota Bogor lebih beradab," ucap Susatyo menegaskan.
RA menusuk RM hingga tewas di Jalan Palupuh, Kota Bogor, Rabu (6/10) malam, pukul 21.00 WIB. Tempat kejadiannya tak jauh dari SMAN 7 Kota Bogor.
Aksi penusukan itu dilakukan tersangka karena dendam kepada korban. Sebab, tersangka RA mengaku dipukuli oleh korban pada sore harinya atau sebelum insiden penusukan.