Bogor -
RM (17) pelajar SMAN 7 Kota Bogor, tewas ditusuk oleh RA (18). Polisi sudah menangkap tersangka tersebut.
Kasus pembunuhan ini dipicu tindakan korban yang diduga memukuli tersangka pada Rabu (6/10) sore. Aksi bogem itu berbuntut panjang. Tersangka RA yang tak terima merencanakan aksi balas dendam kepada RM.
Pada Rabu (6/10) malam, RA menyerang dan menusuk RM yang tengah nongkrong di dekat SMAN 7 Kota Bogor. Fakta itu diakui tersangka RA saat ditanya Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyesal, pak. (Motifnya) Dendam pribadi, pak," kata RA yang berstatus pelajar ini di Mapolres Bogor Kota, Kamis (7/10).
RA merupakan aktor utama kasus penusukan yang menewaskan RM. Ia menusuk pelajar SMAN 7 itu menggunakan celurit.
Ada tiga luka di tubuh RM. Korban mengalami luka tusuk di dada, tengkuk dan kaki.
Tujuh jam setelah insiden maut tersebut, RA ditangkap polisi. Bukan hanya RA, polisi juga menangkap lima rekannya.
Dari enam orang yang diamankan polisi, hanya dua yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu RA dan ML (17). ML dianggap turut membantu melakukan kejahatan. Sementara empat orang lainnya dibebaskan karena dianggap tidak tahu menahu tujuan RA datang ke lokasi kejadian.
"Tersangka ini (RA) punya dendam pribadi. Jadi pada saat sebelum kejadian penusukan, pelaku ini sempat dipukuli. Kemungkinan besar oleh korban (RM)," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Ermawan.
"Korban dan pelaku beda sekolah. Korban dan pelaku ini juga sebenarnya tidak saling kenal, tetapi pelaku tahu kalau korban sekolah dan suka nongkrong di mana," ucap Dhoni menambahkan.
Polisi masih menyelidiki siapa sebenarnya yang melakukan pemukulan terhadap tersangka RA. "Jadi informasi ini masih kita dalami, kita juga belum tahu siapa yang melakukan pemukulan ini. Tetapi anggapan pelaku yang memukuli itu adalah anak SMA itu, termasuk korban itu," tutur Dhoni.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini