Pembuangan sampah 400 ton sehari dari Tangerang Selatan (Tangsel) ke TPS Cilowong di Kota Serang disorot warga karena lindi atau cairan yang keluar dari sampah berceceran di Jalan Raya Taktakan. Pemkot Serang mengatakan lindi menimbulkan bau yang dikeluhkan warga itu merupakan sampah lama di TSPS Cipeucang yang bermasalah dari Tangsel.
"Kemarin-kemarin sedikit menimbulkan bau sampah. Kita sih inginya yang fresh, kalau sampah fresh punya nilai manfaat untuk pemulung di sana. Di Tangsel pengangkutan dari Cipeucang sampah lama. Kita layangkan komplain," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Serang Ipiyanto ke detikcom, Jumat (8/10/2021).
Menurut Ipiyanto, sebetulnya pengangkutan sampah Tangsel ke Cilowong baru diuji coba sejak 15 September lalu. Evaluasi uji coba ini akan dimasukkan dalam kontrak kerja sama yang baru pada Desember 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba ini pun mengakibatkan adanya operasional yang belum baku pada proses pengiriman sampah dari Tangsel. Belum lagi menunggu mesin sampah yang harus dipenuhi oleh pemkot di Cilowong.
Dia mengakui angkutan sampah dari Tangsel ke Serang ada yang datang di siang, sore atau malam hari. Itu pun, menurut Ipiyanto, bercampur dengan armada sampah milik Pemkot Serang.
"Iya masih fleksibel, artinya kita jangan sampai merugikan Tangsel karena telah memberikan bantuan keuangan, retribusi. Jangan sampai terkesan Kota Serang ini aji mumpung," ujar Ipiyanto
Warga mengeluhkan suasana Jalan Raya Taktakan ke TPS CIlowong menimbulkan bau sampah. Muncul juga gerakan petisi online dari kelompok masyarakat sipil Rekonvasi Bhumi yang menolak ibu kota Banten jadi pembuangan sampah Tangsel.