Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di gorong-gorong maut Cipondoh, Tangerang, Banten. Hasilnya, Tim Puslabfor menemukan adanya kandungan gas berbahaya di dalam gorong-gorong tersebut.
"Sementara hasil yang kami ditemukan adalah gas berbahaya. Membahayakan manusia yang bercampur dengan air," ujar Kelapa Sub Bidang (Kasubbid) Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad kepada wartawan di lokasi, Jumat (8/10/2021).
Namun Faizal belum mengetahui secara pasti gas berbahaya jenis apa yang terkandung di dalam gorong-gorong itu. Pihaknya pun akan melakukan pemeriksaan lanjutan di Puslabfor Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai konsentrasi dan jenis gasnya belum tahu, nanti periksa lebih lanjut di Laboratorium Puslabfor di Subbid Tokling," kata Faizal.
Lebih lanjut Faizal mengatakan pihaknya turut mengambil sampel air di dalam gorong-gorong tersebut. Diketahui, Puslabfor Polri menggunakan drager, yakni alat untuk membantu mengambil sampel gas.
![]() |
"Alat drager untuk deteksi gas. Dan yang sudah kami ambil adalah sampel air dan sampel gas atau udaranya," ujarnya.
Pantauan detikcom di lokasi, tepatnya di Jl Boulevard Raya Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Jumat (8/10/2021), Tim Puslabfor tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. Tampak empat orang dari Tim Puslabfor Polri menggunakan baju berwarna navy.
Mereka tampak membawa sejumlah alat di dalam koper untuk mengambil sampel dan olah TKP. Selanjutnya, terlihat sejumlah petugas proyek membuka tutup gorong-gorong tersebut.
Kemudian, Tim Puslabfor memasukkan alat drager ke dalam gorong-gorong lalu terdengar bunyi dari alat tersebut. Setelahnya, terlihat sebuah botol pun dimasukkan ke dalam untuk mengambil sampel air.
Sekitar pukul 12.15 WIB, gorong-gorong itu pun ditutup kembali. Terpantau di sekitar lokasi masih dipasangi garis polisi. Jl Boulevard Raya Taman Royal yang sebelumnya sempat ditutup karena kedatangan Puslabfor Polri kini sudah normal kembali.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Duga Ada Kelalaian
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian kini tengah mendalami peristiwa meninggalnya lima orang di dalam gorong-gorong di Cipondoh, Tangerang. Polisi menduga ada unsur kelalaian dari pihak pekerja saat bertugas.
"Saat ini dari pihak kepolisian sedang mendalami terjadinya peristiwa ini. Meninggalnya lima orang akibat dari kelalaian yang tidak memperhatikan dengan keselamatan kerja oleh pihak pekerja," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deoniju de Fatima kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).
"(Mendalami) apakah mengarah ke kelalaian dari pihak pemborong atau kelalaian dari pihak lain mengakibatkan meninggalnya lima orang itu," imbuhnya.
Deoniju mengatakan kelima korban tersebut kini diautopsi di rumah sakit. Kelimanya akan dilakukan pengecekan sampel darah.
"Korban saat ini semuanya lagi di rumah sakit untuk melaksanakan autopsi. Sehingga dari pihak kepolisian juga menunggu mengambil sampel darah dari kematian tersebut," terang Deoniju.
Polisi Akan Panggil PT Telkom
Dari 5 korban tewas, 3 orang di antaranya orang merupakan karyawan PT Telkom dan 2 orang lainnya merupakan warga biasa. Oleh karena itu, polisi bakal memanggil PT Telkom untuk dimintai keterangan.
"Kita akan melakukan pemanggilan (kepada PT Telkom) untuk memberikan keterangan terkait pekerjaan tersebut," ujar Kombes Deoniju de Fatima.
Selain itu, polisi akan mengecek surat perjanjian kerja antara PT Telkom dengan pihak ketiga yang melakukan pengerjaan gorong-gorong tersebut.