Atap 2 SMP di Cianjur Ambruk, Disdik: Salah Teknis dan Kelalaian Pengawas

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur menyebutkan ambruknya atap kelas yang tengah direnovasi di dua SMP di Cianjur diakibatkan kesalahan teknis dan kelalaian pengawas hingga pelaksana.

Kepala Disdikbud Cianjur Himam Haris mengatakan pascaambruknya atap kelas di SMPN 1 Pagelaran dan Agrabinta itu pihaknya langsung melakukan pengecekan. Diketahui jika terjadi kesalahan teknis saat pemasangan.

"Untuk yang SMPN 1 Pagelaran itu ada kesalahan teknis saat pemasangan. Begitu juga yang SMPN 1 Agrabinta," ujar Himam saat ditemui di Kantor Disdikbud, Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (5/10/2021).

"Jadi kondisi pondasi atap baja ringan belum kuat dan terpasang sempurna, namun langsung dipasang genting," kata dia menambahkan.

Menurutnya, tenaga pemasang baja ringan juga diduga bukan ahli. Akibatnya pemasangan tidak sempurna.

"Harusnya oleh orang yang ahli, karena pemasangan baja ringan tidak sembarangan. Informasinya memang bukan tukangnya (ahlinya)," tuturnya.

Selain itu, Himam mengatakan kelalaian juga dilakukan oleh pelaksana dan tenaga pengawas. Jika diawasi secara maksimal, menurut dia, tidak akan terjadi kesalahan.

"Iya ada kelalaian juga dari rekanan atau pelaksana dan pengawasnya. Mungkin karena terlalu percaya, sehingga tidak diawasi dengan maksimal," kata dia.

Guna mencegah terjadinya peristiwa serupa, Disdikbud akan mengusulkan agar bagian barang dan jasa Setda Cianjur mewajibkan penggunaan konsultan dan tenaga ahli khusus untuk pengerjaan baja ringan. "Kalau perlu yang bersertifikat dan penyedia barangnya juga distributor resmi. Kalau tidak memenuhi kategori itu lebih baik tidak mengerjakan untuk mencegah ambruknya bangunan," tuturnya.

"Kalau tidak mampu, silakan mundur dan tidak lagi mengerjakan pekerjaan fisik tersebut. Termasuk pengawasnya juga," ujar Hilman menegaskan.

Atap bangunan SMPN 1 Pagelaran Cianjur ambruk dan mengakibatkan tiga pekerja luka-luka, Senin (4/10). Sepekan sebelumnya, atap enam ruangan di SMPN 1 Agrabinta juga ambruk saat proses rehabilitasi.