Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat sepanjang September 2021 Jawa Barat dan sekitarnya diguncang 35 kali gempa bumi.
Dari peta distribusi epicenter gempa bumi periode bulan September 2021, sebanyak 28 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
"Lalu ada 7 kejadian gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal," ungkap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu kepada detikcom, Sabtu (2/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 85 km. Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,8.
"Lalu dari catatan kita untuk gempa bumi dengan magnitudo terkecil yang itu menyentuh 1,7," kata Rahayu.
Sepanjang September 2021 itu terdapat tiga kali kejadian gempa bumi yang getarannya bisa dirasakan. Pertama yakni gempa bumi pada tanggal 14 September 2021 pukul 16:08 WIB.
"Gempa berkekuatan 4.4 ini dirasakan di Pamarican, Pangandaran, Cikelet, Pameungpek, Parungpoteng, serta di Banjar, Cipatujah," ujar Rahayu.
Kemudian gempa bumi pada 19 September 2021 pukul 06.38 WIB pada kedalaman 42 Km. Gempa berkekuatan 4,8 tersebut dirasakan di Cisurupan, Cikajang, Ciamis, Pangandaran, Karangnunggal, Ciherang, Pangalengan, Gardu, Cihurip, dan Bandung.
"Itu jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi (Megathrust) di Selatan pulau Jawa dimana Lempeng Indo-Australia menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eurasia," ucap Rahayu.
Terakhir, gempa bumi berkekuatan 3,9 pada kedalaman 21 kilometer yang terjadi pada 26 September 2021 pukul 20.15 WIB. Gempa tersebut dirasakan di Cisurupan, Cikajang, Darajat. Gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Pensesaran di laut pada bagian dalam dari lempeng Eurasia.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi tidak benar terkait kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Barat.
"Kami minta masyarakat tetap tenang tapi waspada, karena gempa bumi bisa terjadi kapan saja. Hindari potensi kecelakaan saat gempa bumi dengan mengamankan barang pecah belah dan lemari yang bisa menimpa masyarakat," tegas Rahayu.