Patung Soeharto muncul dalam peta digital Google Maps di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Juanda Bandung. Bagi yang kerap pergi ke sana, informasi itu bikin bingung. Pihak pengelola menegaskan informasi itu salah, tak ada patung presiden RI ke 2 itu di Tahura.
Munculnya informasi patung Soeharto di Bandung itu bermula dari pencarian peta digital Google maps. Bila mengetik kalimat 'Patung Soeharto' akan mengarah ke kalimat 'Patung Soeharto Tahura' yang terletak di Jalan Ciburial, Kabupaten Bandung.
Detikcom sempat mencoba menggunakan aplikasi peta digital tersebut pada Sabtu (2/10/2021) pukul 09.00 WIB. Saat mengetik 'Patung Soeharto' langsung muncul arah ke Tahura.
Pengelola Tahura Bandung, Lianda Lubis memastikan tak ada patung Soeharto di Tahura Bandung. Dia mengatakan adapun patung yang berdiri merupakan patung pahlawan nasional Ir H Juanda.
"Enggak ada patung Soeharto. Yang ada patung Pak Juanda," ucap Lianda saat dikonfirmasi.
Posisi patung Ir Juanda sendiri berada di tengah-tengah Tahura. Bentuk patungnya sendiri hanya sebagian tubuh dari dada hingga kepala. Tampak patung tersebut berpeci dengan kacamata.
"Patung itu kayaknya ada sejak itu (diresmikan tahun 1985)," kata Lianda.
Lianda menuturkan adapun jejak Soeharto di Tahura sendiri hanya saat peresmian Tahura pada 15 Januari 1985. Selain Soeharto, istrinya Tien Soeharto juga pernah meninggalkan jejak berupa pohon yang ditanam.
"Kalau penanaman pohon ada, tapi itu Ibu Tien Soeharto" tutur Lianda.
Dengan adanya informasi keliru pada Google Maps, Lianda mengatakan pihaknya akan bersurat ke Google untuk memperbaiki informasi tersebut.
"Mungkin nanti kami akan coba minta diperbaiki. Kami juga baru tahu," kata dia.
Patung Soeharto saat ini menjadi sorotan. Hal itu bermula dari pernyataan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Gatot sebelumnya sempat menyatakan hilangnya patung Soeharto dkk di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, sebagai bukti komunis masih ada di Indonesia, terkhusus di institusi TNI. Barang-barang yang dihilangkan, sambung Gatot, adalah yang berkaitan dengan peristiwa penumpasan komunisme di Tanah Air pada era Orde Lama.
"Bukti nyata jurang kehancuran itu adalah persis di depan mata, baru saja terjadi adalah Museum Kostrad, betapa diorama yang ada di Makostrad, dalam Makostrad ada bangunan, bangunan itu adalah kantor tempatnya Pak Harto (Soeharto) dulu, di situ direncanakan gimana mengatasi pemberontakan G30S/PKI di mana Pak Harto sedang memberikan petunjuk ke Pak Sarwo Edhie sebagai Komandan Resimen Parako dibantu oleh KKO," ujar Gatot dalam webinar berjudul 'TNI Vs PKI' pada Minggu (26/9) lalu.
"Ini tunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus akui, dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus yang dulu Resimen Para Komando dan Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO jelas akan dihapuskan dan (tiga) patung itu sekarang tidak ada, sudah bersih," lanjutnya.
Tonton juga Video: Lapor Pak Gatot, Masih Ada Patung Soeharto Setinggi 3 Meter di Bantul