Jejak Kanal Buatan Belanda dan Misteri 'Terowongan Kuno' di Bogor

Yudha Maulana, Baban Gandapurnama - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 11:05 WIB
Bangunan disebut-sebut 'terowongan kuno' di Kota Bogpr. (Foto: dok ist)
Bogor -

Penemuan 'terowongan kuno' di Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, membuat heboh. Temuan itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Pemeriksaan menyeluruh pun dilakukan oleh Pemkot Bogor. Selain mencari fungsi dari terowongan tersebut, Bima juga ingin membuktikan cerita lama yang beredar di masyarakat soal keberadaan saluran yang kerap disebut tersambung ke sejumlah titik strategis.

"Sudah lama warga Bogor turun-temurun dengar cerita bahwa ada terowongan bawah tanah yang menghubungkan beberapa titik di pusat kota, bahkan ada dugaan terhubung ke Istana," ujar Bima saat berbincang dengan detikcom, Kamis (2/9).

detikcom melakukan penelusuran dengan menggali sumber terbuka, salah satunya dengan membuka arsip digital Universitas Leiden dan mencocokannya dengan peta digital terkini, Open Street Map. Dari hasil penelusuran, Jumat (3/9/2021), ditemukan ada saluran air atau kanal buatan kolonial Belanda di Jalan Nyi Raja Permas.

Titik gali dan gambaran saluran air buatan Belanda. (Foto: tangkapan layar dari openstreetmap.org)

Diperkirakan saluran air tersebut telah ada pada tahun 1900-an, prakiraan waktu itu ditemukan pada peta Buitenzorg dan sekitarnya (Buitenzorg Kaart van Buitenzorg en omstreken). Peta tersebut dibuat tahun 1901 oleh Batavia:Topographisch Bureau.

Sekadar diketahui, nama Bogor di era Kolonial Belanda disebut Buitenzorg. Penamaan itu diberikan Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tahun 1745. Kala itu pemerintah kolonial mencari tempat hunian yang berhawa sejuk, lalu tiba ke Kampong Baroe pada tahun 1744. Buitenzorg sendiri berarti tempat bebas masalah atau kesulitan.

Kembali ke peta tahun 1901, keberadaan saluran air itu ditunjukkan melalui garis biru bergelombang. Simbol itu ditemukan pada satu blok yang kini menjadi Pasar Anyar Blok C dan D. Lokasinya bersebelahan dengan stasiun kereta.

Peta Buitenzorg tahun 1946. Terlihat garis biru berbentuk 'huruf L' berupa saluran air. (Foto: tangkapan layar dari digitalcollections.universiteitleiden.nl)

Saluran air itu berbentuk 'huruf L', bagian pendeknya berawal dari sisi utara pasar yang berhadapan dengan Jalan Moh A. Salmun hingga simpang Jalan Dewi Sartika. Dan bagian panjangnya membentang dari sisi timur pasar hingga Alun-alun Kota Bogor.

Perlu dicatat, dalam peta tahun 1901 terbitan Batavia:Topographisch Bureau tidak tertera legenda yang menerangkan soal simbol berupa garis biru bergelombang yang kita ketahui sebagai kanal atau saluran air.

Keterangan dari garis biru sebagai kanal atau saluran air itu baru didapatkan dari peta Buitenzorg tahun 1946 yang dipublikasikan oleh Survey Directorate Head Quarters American Land Forces, South East Asia (ALFSEA). Garis tersebut berada di lokasi yang sama dalam kedua peta tersebut.

Saluran itu terpotong-potong di tiap bloknya pada peta tahun 1901, tetapi di peta tahun 1946, kanal itu digambarkan merupakan saluran yang menyatu. Berdasarkan penghitungan jarak dengan menggunakan Google Maps diperkirakan sisi panjang dan pendek saluran itu memiliki panjang keseluruhan sekitar 638 meter atau 2.094 kaki.

Lalu apakah saluran air itu terhubung ke Istana Bogor? Dari dua peta yang dilihat detikcom, tidak ada jalur dari saluran yang berada di Jalan Nyi Raja Permas yang langsung tersambung ke Istana.

Walau demikian, rupanya ada satu kanal yang diduga terhubung langsung ke dalam komplek Istana, yakni saluran air yang berada dekat komplek rumah sakit militer atau Detasemen Polisi Militer III/1 Bogor yang terletak di bagian utara Istana. Dilihat dari peta, saluran air itu tersambung langsung ke danau yang berada di depan Istana.

Peta Buitenzorg tahun 1946. (Foto: tangkapan layar dari digitalcollections.universiteitleiden.nl)

Simak video 'Penampakan Ruang Mirip Bungker di Lokasi Penemuan Terowongan Kuno':






(yum/bbn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork