Dindikbud Banten: Jangan Laksanakan PTM Kalau Belum Siap

Dindikbud Banten: Jangan Laksanakan PTM Kalau Belum Siap

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Selasa, 31 Agu 2021 21:03 WIB
Poster
Ilustrasi (Ilustrator: Edi Wahyono/detikcom)
Serang -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) tidak melarang SMA-SMK di Banten jika belum siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada 1 September besok. Termasuk jika ada penundaan tatap muka berdasarkan kepala daerah masing-masing karena mempertimbangkan zona risiko COVID-19.

"PTM bisa dilaksanakan di Banten. Saya sebagai Kadis yang punya kewenangan SMA-SMK-SKH. Jadi bicaranya bukan siap atau belum siap. Kalau ada sekolah belum siap, silahkan jangan melaksanakan," ujar Kepala Dindikbud Tabrani di Serang, Selasa (31/8/2021).

Berdasarkan zona risiko, Tangerang Raya masih di Level 3. Sisanya yaitu Lebak, Pandeglang dan Serang ada di Level 2. PTM bisa dilakukan di dua zona itu asal dengan pembatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau misalnya di daerah itu ada yang belum ya nanti menjadi pertimbangan tersendiri bagi daerah itu," ujarnya.

Menurut Tabrani, gubernur Banten sudah mengizinkan PTM bagi sekolah yang siap. Dalam hal ini sekolah harus punya ruangan sudah diatur sesuai prokes, pembagian jam masuk sekolah hingga prasyarat lain yang diperintahkan oleh Kemendagri dan Kemendikbud RI.

ADVERTISEMENT

Pengawasan berkala juga dilakukan oleh KCD (kantor cabang dinas) di masing-masing kabupaten kota termasuk oleh pengawas. Mereka akan memberikan evaluasi per minggu yang dilaporkan ke Dindikbud Banten.

"Kalau tidak ditemukan kasus (positif) jalan terus, kalau ada kasus ya dihentikan dulu. Tapi itu tidak berlaku general. Diberhentikan bila ada di titik sekolah itu," ucap Tabrani.

Tapi, dari 153 SMA dan 81 SMK Negeri di Banten, rata-rata belum ada laporan sekolah yang belum bisa melakukan PTM. Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan seluruh kepala sekolah, mereka rata-rata menyatakan kesiapan untuk mulai PTM.

Tabrani menjelaskan seluruh guru dan staf SMA-SMK Negeri hampir seluruhnya sudah divaksinasi. Untuk siswanya, mereka ada yang divaksinasi di sekolah atau ikut program imunisasi di kelurahan dan puskesmas masing-masing. Jadi, karena dua hal itu sudah terpenuhi, maka PTM tentunya bisa dilakukan dengan terbatas.

"Kepala sekolah yang siap silahkan dimulai PTM terbatas, yang belum siap mempersiapkan," kata Tabrani.

(bri/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads