Kisah Tanto (46) berkeliling kampung dan memohon kepada warga supaya menyumbangkan seragam sekolah bekas untuk anaknya membetot perhatian Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Rupanya, usaha itu ia lakukan demi anaknya bernama Bagas Panca Wijaya (16) yang akan masuk sekolah di SMKN 1 Bayah.
Kisah perjuangan Tanto yang mencari seragam bekas ini pun terjadi pada Kamis (19/8). Dengan mengetuk satu per satu rumah di Kampung Jogjogan, Kecamatam Bayah, Lebak, Banten, Tanto berharap ada seragam bekas yang mau dia beli untuk anaknya sekolah. Syukur-syukur, barang tersebut waktu itu bisa ia dapatkan secara gratis dari warga.
"Itu satu hari lagi anak saya mau sekolah, tapi enggak punya seragam. Akhirnya saya tanya ke pemilik rumah, bu apakah seragam bekas anak ibu masih ada yang bisa untuk dipakai anak saya sekolah?" kata Tanto di Lebak, Banten, Sabtu (28/8/2021).
Seingat Tanto, waktu itu dia sudah mengetuk dan menanyakan seragam bekas ke lima pemilik rumah di kampungnya. Namun sayangnya, barang yang dia butuhkan tidak ada lantaran dipakai semua oleh anak dari pemilik rumah tersebut.
Setelah seharian berkeliling, usaha Tanto rupanya masih nihil. Bahkan ketika masuk hari sekolah, Tanto belum mendapat seragam putih-abu yang dia cari untuk anaknya. Akhirnya secara terpaksa, Bagas, anaknya Tanto, menggunakan seragam SMP di hari pertamanya sekolah itu.
Tanto pun mengaku terpaksa melakukan hal itu karena tak memiliki cukup uang demi bisa membeli seragam baru putih-abu untuk anaknya yang akan masuk sekolah di tingkat SMK. Meskipun di kantongnya saat itu ada uang Rp 100 ribu, namun itu merupakan bekal terakhirnya untuk kebutuhan makan keluarganya di rumah.
"Saya cuma kerja jadi tukang tambal perahu doang pak, dapat uangnya juga enggak pasti setiap hari. Waktu itu ada uang juga buat makan saya sama empat anak saya, biasanya lumayan itu bisa kepakai sampe tiga harian," tutur Tanto.
(bbn/bbn)