Biaya PCR Mahal, Target Testing COVID-19 di Pangandaran Tak Tercapai

Biaya PCR Mahal, Target Testing COVID-19 di Pangandaran Tak Tercapai

Faizal Amiruddin - detikNews
Kamis, 29 Jul 2021 10:48 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona (Ilustrator: Edi Wahyono)
Pangandaran -

Rendahnya volume testing COVID-19 yang dilakukan pemerintah daerah terhadap masyarakat jadi sorotan. Banyak daerah di Jawa Barat yang tak mampu mencapai target testing harian yang telah ditentukan oleh pemerintah provinsi.

Salah satunya Kabupaten Pangandaran. Daerah pesisir ini ditargetkan melakukan testing PCR sebanyak 800 sampel per hari, namun realisasinya jauh di bawah target.

Misalnya realisasi testing periode Senin (26/7) sampai Selasa (27/7) Dalam waktu satu hari itu Pemkab Pangandaran hanya melakukan tes swab PCR sebanyak 29 orang, sementara swab antigen 171 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan salah satu kendala yang dihadapi adalah kemampuan pemeriksaan sampel yang terbatas, disamping biaya uji sampel PCR yang cukup mahal.

"Mau tahu biaya satu kali tes PCR? Itu untuk satu kali tes PCR, butuh biaya sekitar Rp 1 juta," kata Jeje, Kamis (29/7/2021).

ADVERTISEMENT

Untuk menutup kebutuhan anggaran tersebut Pemkab Pangandaran mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar. "Bayangkan Rp 2 miliar hanya untuk pengetesan saja. Tapi tak apa-apa, demi kesehatan masyarakat," kata Jeje.

Pemkab Pangandaran sudah memiliki alat tes PCR, meski sebagian sampel masih dikirim ke Labkesda Pemprov Jawa Barat. "Jadi begini testing itu kan tergantung kepada jumlah yang positif, kalau yang positif banyak testing juga banyak. Testing itu dilakukan kepada kontak erat," tutur Jeje.

Dia mengakui pemeriksaan tes swab PCR lebih difokuskan kepada kontak erat pasien positif, yakni 1 pasien positif minimal 15 kontak erat yang diperiksa. "Sebelumnya 10 kontak erat, kemarin aturan baru harus 15 orang kontak erat," ujarnya.

Jeje tengah melakukan strategi percepatan vaksinasi agar kekebalan kelompok bisa segera tercapai. "Strategi saya sekarang adalah genjot vaksinasi. Harus dikerahkan semua kemampuan agar percepatan vaksinasi bisa berjalan dan herd immunity bisa segera tercapai," tuturnya.

Pihaknya dalam beberapa hari terakhir menggenjot percepatan vaksinasi, bahkan dia sendiri yang mengambil peran sebagai ketua tim percepatan vaksinasi Pangandaran. "Asalnya sehari dapat 700 atau 800 orang yang divaksin, sekarang setelah dilakukan percepatan sehari bisa mencapai 3.000 warga yang divaksinasi," kata Jeje.

Saat ini jumlah warga yang sudah menjalani vaksinasi mencapai 16 persen dari total jumlah warga Pangandaran. Jika stok vaksin berhasil didapat, Jeje menargetkan pada bulan September atau Oktober, 70 persen warga telah mendapat vaksinasi.

"Saya pantau terus setiap hari, wilayah yang kendor vaksinasinya langsung diberi pembinaan," ucap Jeje.

Selain itu, guna membantu kelancaran penanggulangan COVID-19, Pemkab Pangandaran melibatkan semua kepala dinas atau pejabat eselon 2 untuk membantu tugas Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan. "Kadis-kadis semua dikerahkan ke lapangan, disuruh bantu Camat. Kita harus bergerak cepat, kalau lama-lama begini semua rugi," tutur Jeje.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads