PPKM yang diberlakukan pemerintah telah membuat mobilitas masyarakat menjadi terhambat. Kebutuhan liburan atau refreshing ke pantai sulit terpenuhi, karena selain objek wisata ditutup juga kita diadang oleh risiko penularan COVID-19 yang kian melonjak.
Masyarakat yang tinggal di perkotaan kini sulit piknik untuk mendapatkan "vitamin sea" yang ampuh untuk melepas penat. Di sisi lain kebijakan pemerintah menutup objek wisata Pangandaran akibat dampak pandemi COVID-19, telah membuat suasana pantai unggulan wisata Jawa Barat ini berubah total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantai yang biasanya ramai oleh wisatawan kini lengang. Roda perekonomian yang biasanya berputar kencang, kini berhenti.
Pengusaha hotel berbintang hingga ke pedagang asongan kini terdampak. Sudah sebulan tak ada pendapatan.
Penutupan pantai Pangandaran sendiri lebih awal dari pemberlakuan PPM Darurat. Jika PPKM Darurat dimulai pada 3 Juli 2021, penutupan pantai Pangandaran sudah dilakukan sejak 29 Juni 2021.
Karena pada saat itu penyebaran COVID-19 di Pangandaran melonjak tajam, sehingga Pemkab Pangandaran terpaksa menutup seluruh tempat wisata meski pemerintah pusat belum melakukan PPKM Darurat.
Pantauan pada Rabu (28/7/2021) pagi, suasana pantai timur Pangandaran sepi. Cuaca mendung menghalangi keindahan matahari terbit yang biasanya berlangsung dramatis. Pertokoan dan restoran yang berderet di pantai timur terlihat tutup.
Langit kelabu, sementara laut terlihat tenang meski di tepian ombak tak henti berkejaran. Suara debur ombak terdengar lebih dominan karena aktivitas manusia di sekitar pantai nyaris tidak ada.
Beberapa warga yang ditemui semua mengutarakan harapan yang sama. Mereka ingin pandemi Corona segera berlalu dan objek wisata Pangandaran kembali normal seperti biasanya.
Kawasan pantai timur sendiri selama ini menjadi spot paling menarik untuk menikmati suasana pagi di Pangandaran. Karena pemandangan lanskap laut dan matahari terbit dengan segala keindahannya bisa dinikmati di sini.
Sebagian warga sekitar kerap memanfaatkan spot ini untuk berolahraga, entah itu bersepeda atau jogging. Trek lurus tepi pantai memanjang dari cagar alam hingga ke pelabuhan ikan Cikidang.
"Iya biasa setiap pagi jogging, tapi sayang cuacanya mendung, kurang panas oleh matahari pagi," kata Lusi warga sekitar.
Selain itu dia juga berharap pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jembatan Cikidang yang sampai saat ini mangkrak. "Supaya lebih nyaman kalau bisa ini jembatannya dilanjutin, supaya treknya bisa dilanjutkan ke Cikidang. Udah lama ini nggak dilanjutkan pembangunannya," kata Lusi.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku belum bisa membuka objek wisata di Pangandaran. "Kita masih PPKM level 3, instruksi Mendagri wisata masih tutup. Tapi kita lihat tanggal 2 Agustus nanti, mudah-mudahan bisa dibuka," kata Jeje, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan saat ini tengah menggenjot vaksinasi bagi masyarakat Pangandaran. Kawasan tempat wisata juga termasuk lokasi prioritas untuk vaksinasi. "Semua warga di lokasi wisata harus divaksinasi," kata Jeje.
Jeje juga mengatakan seandainya nanti dibuka kembali, maka pihaknya akan membantu sistem pengawasan Prokes swadaya. Para pelaku usaha pariwisata dan warga di tempat wisata diwajibkan untuk ikut mengawasi penerapan Prokes. "Semua harus ikut mengawasi Prokes, karena kalau pelanggaran Prokes terus terjadi bisa ditutup lagi. Minimal masker lah," kata Jeje.