Jabar Banten Hari Ini: Kafe Bandung Kibarkan Bendera Putih-ASN Dinas Babacakan

Jabar Banten Hari Ini: Kafe Bandung Kibarkan Bendera Putih-ASN Dinas Babacakan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 19:47 WIB
Kafe di Bandung kibarkan bendera putih
Foto: Kafe Bandung kibarkan bendera putih (Istimewa).
Bandung -

Sejumlah kafe dan restoran di Kota Bandung berencana kibarkan bendera putih. Pasalnya, pandemi COVID-19 hingga PPKM yang terus diperpanjang membuat sektor usaha tersebut terpuruk.

Sementara itu pejabat dinas di lingkungan Pemkab Pandeglang tertangkap kamera sedang asyik menggelar acara 'babacakan' atau makan bersama. Aksi mereka pun menuai sorotan lantaran daerah itu masih memberlakukan penerapan PPKM level 3.

Masih ada berita yang menarik lainnya di Jabar dan Banten Hari Ini, berikut rangkumannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zona Merah di Jabar Berkurang

Penyebaran COVID-19 di Jawa Barat mulai bisa ditekan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Hingga tanggal 27 Juli 2021, tersisa 12 zona merah atau daerah dengan risiko penyebaran COVID-19 yang tinggi.

ADVERTISEMENT

Pekan lalu, zona merah di Jabar berjumlah 21. Artinya ada pengurangan jumlah zona merah sebanyak 9 kabupaten/kota. Sementara itu 15 kabupaten/kota lainnya berada dalam zona oranye atau daerah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19.

Dikutip detikcom dari unggahan Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar, zona merah yang tersisa di Jabar mayoritas berada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya.

Lima kabupaten/kota yang berada di Bodebek, mulai dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi hingga Kota Bekasi masuk ke dalam zona merah.

Begitu pun Bandung Raya yang masih diselimuti zona merah, mulai dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Purwarkata. Sementara itu Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi masuk ke dalam zona oranye.

Di Priangan Timur terdapat dua zona merah, yakni Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. Sedangkan di Pantura, hanya Kabupaten Indramayu yang masih menyandang status zona merah.

Saat ini akumulasi kasus terkonfirmasi positifCOVID-19 di Jabar berjumlah 582.026 kasus.Rinciannya 127.787 dalam masa perawatan atau isolasi, 445.558 telah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi dan 8.681 lainnya merupakan kasus kematian.

Lihat juga Video: Pengusaha Kafe Ini Sesalkan Peraturan PPKM yang Berubah-ubah!

[Gambas:Video 20detik]



Menengok Hotel yang Dijadikan Tempat Isoman di Bandung

Sejumlah tenaga kesehatan hingga masyarakat umum menjalani isolasi mandiri (isoman) di Hotel Topas. Hotel tersebut merupakan salah satu hotel yang ditunjuk menjadi tempat isoman bagi pasien bergejala ringan-OTG.

Hotel tersebut berlokasi di etalase Kota Bandung atau tepatnya di Jalan Djunjunan (Pasteur) Kota Bandung. Sejak awal tahun, hotel tersebut 'disulap' jadi ruang isoman.

"Di sini ada 60 kamar yang disediakan untuk isoman," ucap Aris Mustofa, salah satu koordinator penanganan pasien isoman di hotel tersebut, Selasa 27 Juli 2021.

Aris menuturkan hotel tersebut memang diperuntukkan bagi yang menjalani isoman. Menurut Aris, kebanyakan yang menjalani isoman di hotel tersebut merupakan nakes dari RS di Bandung yang terpapar COVID-19.

"Di sini rata-rata nakes ya dari RSHS, Borromeus ya RS sekitar sini. Nakes puskesmas juga ada," kata dia.

Untuk fasilitas sendiri, hotel tersebut menyediakan fasilitas seperti hotel pada umumnya. Namun khusus isoman, para penghuni akan mendapat pengecekan kesehatan oleh perawat yang bersiaga.

"Di sini juga tersedia obat-obatan. Jadi ada pemeriksaan kesehatan juga. Untuk oksigen juga kita sudah sediakan," tutur Aris.

Untuk syarat bisa isoman di hotel itu pun perlu rujukan dari dokter. Bahkan, nakes dan masyarakat yang memiliki saturasi oksigen di bawah 95 akan dilarang.

Aris menambahkan untuk keterisian di hotel Topas sendiri saat ini sudah menurun ketimbang sebelumnya. Dia bercerita saat sehabis lebaran, jumlah pasien yang menjalani isoman di hotel tersebut membeludak.

"Untuk di sini kondisinya membaik. Pertama kita buka tuh Januari awal tahun, trennya kan menaik, sampai April, itu kita turun lagi dan sesudah lebaran naik lagi, Mei. Juni itu lumayan, awal Juli sampai sekarang menurun pasiennya," ujar Aris.

Hotel Tempat Isoman di BandungHotel di Kota Bandung ini dijadikan tempat isolasi mandiri. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Menurut dia, keterisian ruangan di Hotel Topas saat ini hanya ada 28 orang terdiri dari nakes dan masyarakat umum. Menurunnya jumlah yang isoman, kata Aris, lantaran saat ini di setiap wilayah sudah menyediakan tempat isoman.

"Sekarang kan banyak tempat isolasi ya, di desa-desa seperti kontrakan. Kalau yang nggak ada isolasi, bisa ke sini," ucap Aris.

Para nakes di hotel Topas pun mendapatkan bantuan dari kelompok wartawan di Bandung yang tergabung dalam Journalist Community (JC). Mereka memberikan bantuan berupa sembako kepada para nakes yang siaga di hotel tersebut.

"Tenaga kesehatan ini kan garda terdepan dalam penangananCOVID-19, jadi kita selayaknya ingin meringankan beban mereka. Semoga terbantu," ujar perwakilan jurnalis, RemySuryadi.

Jelajah Virtual Pangandaran

PPKM yang diberlakukan pemerintah telah membuat mobilitas masyarakat menjadi terhambat. Kebutuhan liburan atau refreshing ke pantai sulit terpenuhi, karena selain objek wisata ditutup juga kita diadang oleh risiko penularan COVID-19 yang kian melonjak.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan kini sulit piknik untuk mendapatkan "vitamin sea" yang ampuh untuk melepas penat. Di sisi lain kebijakan pemerintah menutup objek wisata Pangandaran akibat dampak pandemi COVID-19, telah membuat suasana pantai unggulan wisata Jawa Barat ini berubah total.

Pantai yang biasanya ramai oleh wisatawan kini lengang. Roda perekonomian yang biasanya berputar kencang, kini berhenti.

Pengusaha hotel berbintang hingga ke pedagang asongan kini terdampak. Sudah sebulan tak ada pendapatan.

Penutupan pantai Pangandaran sendiri lebih awal dari pemberlakuan PPM Darurat. Jika PPKM Darurat dimulai pada 3 Juli 2021, penutupan pantai Pangandaran sudah dilakukan sejak 29 Juni 2021.

Karena pada saat itu penyebaran COVID-19 di Pangandaran melonjak tajam, sehingga Pemkab Pangandaran terpaksa menutup seluruh tempat wisata meski pemerintah pusat belum melakukan PPKM Darurat.

Pantauan pada Rabu (28/7/2021) pagi, suasana pantai timur Pangandaran sepi. Cuaca mendung menghalangi keindahan matahari terbit yang biasanya berlangsung dramatis. Pertokoan dan restoran yang berderet di pantai timur terlihat tutup.

Langit kelabu, sementara laut terlihat tenang meski di tepian ombak tak henti berkejaran. Suara debur ombak terdengar lebih dominan karena aktivitas manusia di sekitar pantai nyaris tidak ada.

Beberapa warga yang ditemui semua mengutarakan harapan yang sama. Mereka ingin pandemi Corona segera berlalu dan objek wisata Pangandaran kembali normal seperti biasanya.

Kawasan pantai timur sendiri selama ini menjadi spot paling menarik untuk menikmati suasana pagi di Pangandaran. Karena pemandangan lanskap laut dan matahari terbit dengan segala keindahannya bisa dinikmati di sini.

Sebagian warga sekitar kerap memanfaatkan spot ini untuk berolahraga, entah itu bersepeda atau jogging. Trek lurus tepi pantai memanjang dari cagar alam hingga ke pelabuhan ikan Cikidang.

"Iya biasa setiap pagi jogging, tapi sayang cuacanya mendung, kurang panas oleh matahari pagi," kata Lusi warga sekitar.

Selain itu dia juga berharap pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jembatan Cikidang yang sampai saat ini mangkrak. "Supaya lebih nyaman kalau bisa ini jembatannya dilanjutin, supaya treknya bisa dilanjutkan ke Cikidang. Udah lama ini nggak dilanjutkan pembangunannya," kata Lusi.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku belum bisa membuka objek wisata di Pangandaran. "Kita masih PPKM level 3, instruksi Mendagri wisata masih tutup. Tapi kita lihat tanggal 2 Agustus nanti, mudah-mudahan bisa dibuka," kata Jeje, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan saat ini tengah menggenjot vaksinasi bagi masyarakat Pangandaran. Kawasan tempat wisata juga termasuk lokasi prioritas untuk vaksinasi. "Semua warga di lokasi wisata harus divaksinasi," kata Jeje.

Jeje juga mengatakan seandainya nanti dibuka kembali, maka pihaknya akan membantu sistem pengawasanProkes swadaya. Para pelaku usaha pariwisata dan warga di tempat wisata diwajibkan untuk ikut mengawasi penerapanProkes. "Semua harus ikut mengawasiProkes, karena kalau pelanggaranProkes terus terjadi bisa ditutup lagi. Minimal masker lah," kataJeje.

Kafe-Resto di Bandung Kibarkan Bendera Putih

Sejumlah kafe dan restoran di Kota Bandung berencana kibarkan bendera putih. Pasalnya, pandemi COVID-19 hingga PPKM yang terus diperpanjang membuat sektor usaha tersebut terpuruk.

"Pandemi COVID-19 yang berlangsung hingga 17 bulan ini benar-benar telah meluluh lantahkan sektor usaha Kafe dan Restoran. Berbagai upaya telah dilakukan untuk bisa bertahan namun apadaya satu persatu bahkan sudah puluhan usaha kafe dan restoran di Jawa Barat sudah tutup dengan kerugian yang begitu besar-besar," ujar Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Bandung Gan Bondillie dalam keterangan resminya yang diterima detikcom pada Rabu (28/7/2021).

Gan mengatakan keterpurukan kafe dan restoran ini menyusul aturan dalam Perwal PPKM darurat yang mana kafe dan restoran masih belum diperbolehkan buka dan hanya melayani take away. Sedangkan dalam Perwal, pedagang kaki lima atau warteg masih boleh meski ada pembatasan waktu selama 20 menit.

Menurut Gan, sejauh ini pihak restoran hingga kafe sudah mematuhi aturan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah. Akan tetapi, kafe dan restoran masih saja belum difasilitasi dalam aturan perwal saat ini.

"Perwal PPKM tidak berpihak kepada kita, karena secara aturan kafe dan restoran itu sudah melakukan yang dianjurkan oleh pemerintah, mulai dari protokol kesesehatan yang sangat ketat seperti dibuatkannya tempat cuci tangan, penyediaan handsanitizer, pengecekan suhu tubuh kepada pelanggan dengan sangat baik hingga jarak dan kapasitas yang dibatasi," tuturnya.

"Sekarang saya balik tanya, apakah warung makan PKL tersebut melakukannya dengan baik? tidak kan? bahkan untuk tempat cuci piring mereka tidak proper, dan juga ada yang masih mencuci dalam satu baskom. Itu bukan berarti kami tidak peduli atau tidak pro terhadap PKL ya, kami tau mereka juga berjualan untuk mencari makan, cuma aturannya yang kami kritik," kata Gan menambahkan.

Menurutnya, berbagai upaya sudah dilakukan oleh para pemilik kafe dan restoran mulai dari mengirim surat ajakan diskusi hingga upaya lainnya. Namun sejauh ini belum ada respons.

"Kita sudah melakukan semua aturan yang dibuat oleh pemerintah Kota Bandung dalam pencegahan Covid ini, tapi bukan berarti kita ingin diperlakukan sama, seharusnya apa yang sudah kita lakukan, pemerintah juga peduli terhadap kita, apa iya sekarang pajak dikurangi, tidak, jika pun ada subsidi yang Rp 1,2 juta untuk UMKM yang kita dapat atau dari hibah yang lainnya, itu sangat kecil sekali. karyawan kita yang mendapatkannya bisa dihitung, tidak sampai 5 persen," kata dia .

Atas dasar itulah pihaknya berencana mengibarkan bendera putih selama dua hari ke depan. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.

"Kita akan melakukan pengibaran bendera putih, Insya Allah dua hari ke depan 600 restoran dan 500 hotel yang bergabung dengan kita akan serentak melakukannya, khususnya di Kota Bandung bahkan Jawa Barat, sebagai tanda protes, kok pemerintah tidak peduli terhadap kita. Aksi ini juga merupakan aksi solidaritas, dimana teman-teman kita di Garut sudah melakukan hal yang sama," tutur dia.

Pejabat Dinas Pandeglang Babacakan Abai Prokes

Sejumlah pejabat dinas di lingkungan Pemkab Pandeglang tertangkap kamera sedang asyik menggelar acara 'babacakan' atau makan bersama. Aksi mereka pun menuai sorotan lantaran daerah itu masih memberlakukan penerapan PPKM level 3.

Informasi yang didapat, acara babacakan tersebut digelar di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang pada Selasa (27/7/2021) kemarin. Sorotan tajam publik berdatangan setelah aksi mereka malah menimbulkan kerumunan dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Bahkan, dokumentasi berupa foto dan video acara babacakan ini turut dibagikan di akun instagram resmi milik DLH Pandeglang. Meski akhirnya postingan itu dihapus dan bertahan kurang dari dua jam, namun aksi mereka tetap saja menuai kritik di saat pemda sedang gencar memberlakukan PPKM mikro hingga ke tingkat RT melalui gerakan portal jaga kampung.

"Waduh, banyak yang enggak pada pakai masker yah. Gimana mau mencontohkan untuk masyarakat, kami saja sebagai warga diperintahkan supaya patuh terhadap aturan, sementara yang ini malah meremehkan," kata Agung Lodaya, warga Pandeglang yang turut mengkritik aksi babacakan para pejabat DLH ini, Rabu (28/7/2021).

detikcom mendapat tangkapan layar dan video aksi babacakan para pejabat DLH Pandeglang. Dalam dokumentasi tersebut, terlihat puluhan pegawai berkumpul lengkap dengan hidangan makanan yang disajikan. Sayangnya, mereka banyak yang tak menggunakan masker dan menimbulkan kerumunan meski sedang berada di lingkungan kantor dinas.

Belakangan, diketahui acara babacakan itu untuk merayakan rekan sekantor mereka yang sudah pensiun. Hal itu terlihat dalam narasi postingan yang diunggah langsung oleh akun resmi milik DLH Pandeglang.

"Selamat & terima kasih untuk ibu Maesaroh yang telah mencapai masa purna tugas," demikian dikutip dari postingan akun IG DLH Pandeglang yang sudah dihapus itu.

Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berusaha mengkonfirmasi Kepala DLH Pandeglang Tati Suwagiharti terkait acara babacakan yang menimbulkan kerumunan dan abai prokes tersebut. Namun setelah berulang kali ditanyakan, panggilan dan pesan singkat yang dikirim belum juga direspons.

Halaman 2 dari 5
(yum/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads