Pamit Bermain, Anak-anak Ini Malah Ikut Demo Berujung Ricuh di Tasik

Pamit Bermain, Anak-anak Ini Malah Ikut Demo Berujung Ricuh di Tasik

Deden Rahadian, Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 13 Jul 2021 13:16 WIB
Sejumlah orang tua peserta aksi berujung ricuh datangi Polres Tasik
Sejumlah orang tua peserta aksi berujung ricuh datangi Polres Tasik (Foto: Deden Rahadian)
Tasikmalaya -

Sejumlah orang tua peserta aksi unjuk rasa berujung kericuhan mendatangi Polres Tasikmalaya. Mereka menemui anak-anaknya yang diamankan polisi.

Para orang tua ini mengaku anaknya pamitan untuk bermain tetapi mereka justru turun ikut unjuk rasa. .

"Kamu itu gak kasihan sama ibu. Gak kasihan sama bapak. Kenapa harus gini. Ibu nyesel bangunin kamu. Kalau tau gini mah kemarin teh mending kamu gak di bangunin pas pagi teh," kata Tuti salah satu orang tua peserta aksi di Mapolres Tasikmalaya, Selasa (13/07/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua meminta kepolisian tidak menahan anaknya. Mereka yakin anaknya tak bersalah hanya diajak orang tidak bertanggung jawab.

"Saya mau jemput mereka. Pak polisinya baik. Anak saya dikasih makan kok di sini. Dan akan dipulangkan anak saya," kata Euis, orang tua lainnya.

ADVERTISEMENT

Merasa berdosa, sejumlah anak menangis sambil mencium kaki dan tangan ibunya. Mereka juga memeluk sang ibu seolah enggan dilepaskan.

"Maafin ade bu. Janji sama Allah gak akan diulangi lagi," kata AR (14).

Kepolisian pastikan jumlah peserta aksi yang diamankan berjumlah 42 orang. 22 orang di antaranya anak anak usia sekolah. Mereka berusia antara 13 sampai 17 tahun.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kabupaten Tasikmalaya mendapati fakta, anak anak ini diajak seseorang untuk unjuk rasa. Mereka kebanyakan tidak mengetahui tuntutan yang disampaikan terhadap Kejaksaan Negeri Tasikmalaya.

"Jadi berdasarkan keterangan dari polisi ada 22 orang anak dari total 42 yang diamankan. Mereka itu diajak seseorang dan tidak tahu apa yang mau disampaikan pada saat Unjuk rasa kemarin."Kata Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya.

Kepolisian berencana memulangkan seluruh peserta aksi yang kategori anak-anak.

Tidak Ada Korban Jiwa

Pihak kejaksaan memastikan tak ada korban jiwa maupun kerusakan imbas unjuk rasa berujung perusakan mobil polisi di Tasikmalaya. Pelayanan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Tasikmalaya pun tetap berjalan.

"Alhamdulillah tidak ada. Kerusakan kantor tidak ada. Kegiatan di kantor setelah itu berjalan seperti biasa. Persidangan dapat dilaksanakan dengan baik," ucap Kasipenkum Kejati Jabar Dodi Gazali Emil saat dihubungi, Selasa (13/7/2021).

Unjuk rasa tersebut terjadi di depan kantor Kejari Tasikmalaya, kemarin. Massa berunjuk rasa meminta keadilan atas kasus hukum yang menjerat ulama salah satunya Habib Rizieq Shihab.

"Memang pagar itu digoyang-goyang ada yang berusaha naik pagar, tapi turun lagi," tuturnya.

Dodi menyebut saat peristiwa itu terjadi, kantor Kejari Tasikmalaya sedang melaksanakan kegiatan vaksinasi. Dia memastikan tidak ada korban jiwa baik masyarakat maupun warga yang melaksanakan vaksinasi.

"Kemarin saat ada kejadian yang vaksin sempat agak terhenti sebentar, kemudian kita evakuasi agar aman," ujarnya.

"Setelah itu mereka (masa) bentrok sama Polisi, tapi itu kan di luar. Alhamdulillah personel dan pengunjung yang datang ke Kejari tidak ada yang terluka atau kerusakan apapun," kata Dodi menambahkan.

Dodi menyayangkan adanya unjuk rasa yang berujung perusakan tersebut. Apalagi unjuk rasa dilakukan di tengah situasi PPKM darurat.

"Kami menyangkan kejadian itu, apabila mau menyampaikan pendapat sampaikan dalam koridor yang benar apalagi sekarang dengan PPKM darurat," katanya.

Sebelumnya, massa terlibat bentrok dengan aparat saat menyampaikan tuntutan pembebasan HRS di Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya. Massa juga merusak tidak kendaraan dinas polisi yang terparkir di luar.

Halaman 2 dari 2
(dir/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads