.webp)
Polisi mengamankan 31 orang terkait kericuhan aksi unjuk rasa yang berujung perusakan mobil polisi di Tasikmalaya. Sebagian massa pendukung Habib Rizieq tersebut masih di bawah umur.
Salah seorang massa yang diamankan mengaku mendapatkan pesan untuk aksi unjuk rasa dari temanya. Tanpa pikir panjang, mereka berangkat menuju Tasikmalaya menggunakan sepeda motor.
"Saya dari Majalengka pak. Saya minta uang ke ibu saya mau nemuin teman ke Tasik. Dikasih 50 ribu. Jadi gak tau kalau mau demo," kata seorang anak yang turut dalam aksi unjuk rasa, Senin (12/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polres Tasikmalaya menemukan massa aksi unjuk rasa menuntut pembebasan Habib Riziq Sihab di Kejaksaan Negeri ini merupakan pengangguran, anak punk hingga kelompok bermotor.
"Kami dalami ternyata mereka sebagian adalah pengangguran, ada anak punk ada anak genk motor," kata AKP Hario Prasetyo Seno, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya.
Kepolisian masih mendalami siapa saja pelaku perusakan terhadap kendaraan polisi. Mereka yang diamankan masih digali keterangannya.
"Kami masih dalami terus siapa saja yang terlibat dalam perusakan kendaraan dinas polisi," jelas Hario.
Sementara itu, Ormas Keagaman di Tasikmalaya mengutuk tindakan anarkis unjuk rasa tersebut. Ormas mendukung penuh kepolisian mengusut tuntas dan penegakan hukum atas aksi anarkis tersebut.
"Kami atas nama Ormas Keagamaan di Kabupaten Tasikmalaya mendukung penuh Kepolisian pak Kapolres untuk menegakkan hukum atas aksi anarkis di Kejaksaan Negeri Tasikmalaya,"kata Atam Rustam, Ketua NU Kabupaten Tasikmalaya.
Sebelumnya, massa terlibat bentrok dengan aparat saat menyampaikan tuntutan pembebasan HRS di Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya. Massa juga merusak tidak kendaraan dinas polisi yang terparkir di luar.
