Seorang kuli bangunan asal Kabupaten Cirebon harus kehilangan pekerjaan setelah diusir oleh sekuriti dari lokasi proyek gegara tidak menggunakan masker. Aksi pemecatan dan pengusiran itu kemudian viral di media sosial.
Berikut fakta-fakta pengusiran kuli bangunan tersebut:
Video Pengusiran Viral
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi sekuriti mengusir kuli bangunan dari lokasi proyek viral di media sosial. Sekuriti itu terpaksa mengusir kuli tersebut dari proyek pembangunan di kawasan perumahan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dalam video berdurasi 25 detik, seseorang mengaku tim sekuriti merekam momen tersebut. "Ini pekerja proyek yang ketahuan tidak memakai masker. Kami dari tim sekuriti langsung ambil tindakan dan dikeluarkan dari proyek," kata perekam video yang viral itu sebagaimana dilihat detikcom, Senin (12/7/2021).
Banyak warganet bereaksi mengecam dan mengaku iba dengan nasib sang kuli bangunan tersebut. Warganet menilai tindakan sekuriti memecat pria kuli bangunan tersebut sangat berlebihan.
Penjelasan Mandor Proyek
Aksi sekuriti di Jakarta yang meminta Sudrajat (24), kuli proyek asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, untuk keluar dari proyek menggemparkan jagat maya. Mandor proyek tempat Sudrajat bekerja pun angkat bicara.
Mandor proyek tempat Sudrajat alias Ajat bekerja, Supardi mengatakan sebenarnya kuli tersebut tak dipecat atau dikeluarkan dari proyek yang berlokasi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sekuriti meminta Ajat untuk keluar dari lingkungan perumahan tempatnya bekerja.
Sebelum Ajat memutuskan untuk balik ke kampungnya di Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Supardi sempat meminta Ajat untuk bekerja di tempat lain.
"Iya itu (yang mengeluarkan) lingkungan (perumahan). Saya menyuruh Ajat pindah ke proyek lain, proyek saya juga yang ada di Serpong," kata Supardi kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (12/7/2021).
"Ajat tidak dipecat. Dia dikeluarkan dari lingkungan perumahan itu," kata Supardi menambahkan.
Lebih lanjut, Supardi menambahkan Ajat menolak saat diminta untuk bekerja di proyek lain. Kepada Supardi, Ajat mengaku ingin pulang kampung.
"Karena di perumahan ini sudah tidak boleh, saya minta untuk pindah proyek," kataSupardi.
Pulang ke Cirebon
Usai pengusiran, kuli bangunan bernama Ajat langsung memutuskan pulang kampung ke Cirebon bersama rekannya. Mandor proyek tempat Ajat bekerja sempat memintanya untuk tetap bekerja. Mandor menjanjikan Ajat ditempatkan di proyek yang lain.
"Iya itu (yang mengeluarkan) lingkungan (perumahan). Saya menyuruh Ajat pindah ke proyek lain, proyek saya juga yang ada di Serpong," kata Supardi selaku mandor proyek kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (12/7/2021).
"Ajat tidak dipecat. Dia dikeluarkan dari lingkungan perumahan itu," kata Supardi menambahkan.
Supardi menceritakan kronologi dikeluarkannya Ajat di perumahan tersebut. "Awalnya masker Ajat itu melorot saat keluar dari lingkungan proyek. Ada yang melapor dan memotret. Kemudian ditindak sama sekuriti," kata Supardi.
Kesedihan Keluarga Ajat
Orang tua Sudrajat, Kariyan (54) mengatakan anaknya itu sudah lama bekerja di Jakarta. Sudrajat diajak tetangganya, Supari yang menjadi mandor proyek pembangunan di kawasan perumahan di Jakarta Barat. Menurut Kariyan, Sudrajat alias Ajat rajin mengirimkan uang untuk membantu kondisi keuangan orang tuanya.
"Lama, tahunan. Sering mengirim uang setiap minggu. Pernah pulang juga," kata Karitan saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Senin (12/7/2021).
Kariyan saban hari bekerja sebagai penarik becak di Kota Cirebon. "Saya tukang becak. Sewa becak itu Rp 5 ribu per hari," kata ayah Ajat itu.
Kariyan mengaku sedih dengan perlakuan yang dilakukan sekuriti perumahan kepada anaknya itu. Namun, Kariyan memaafkan. Ia berharap ada hikmah dari kejadian yang menggemparkan jagat maya itu.
"Iya benar. Ya sedih. Haruse dipai peringatan dulu, atawa ditegur. Aja langsung dikeluaraken. (Harusnya dikasih peringatan dulu, atau ditegur. Jangan langsung dikeluarkan)," kata Kariyan.