200 Nakes-Pegawai RSUD Cibabat Cimahi Terpapar Corona

200 Nakes-Pegawai RSUD Cibabat Cimahi Terpapar Corona

Whisnu Pradana - detikNews
Selasa, 29 Jun 2021 17:51 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona (Ilustrator: Edi Wahyono)
Cimahi -

Jumlah tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai di RSUD Cibabat Kota Cimahi yang terpapar COVID-19 terus bertambah setiap harinya. Saat ini, ada sekitar 200 orang nakes dan pegawai yang dinyatakan positif COVID-19.

"Beberapa hari lalu ada 109 orang, dari dokter sampai OB (office boy). Tapi sampai hari ini sudah 200 lebih yang positif. Luar biasa banyak," ucap Direktur Utama RSUD Cibabat Sukwanto Gamalyono, Selasa (29/6/2021).

Banyaknya nakes yang terpapar COVID-19 membuat pihak rumah sakit keteteran dalam melakukan penanganan pasien positif. Kebutuhan nakes untuk menambal kekurangan itu amat banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal jadi kendala, kita butuh 120 petugas dokter, perawat, sampai sopir ambulans. Tapi baru dapat 50 persennya karena semua rumah sakit membutuhkan itu juga. Mungkin sekarang baru dokter saja yang kuotanya terpenuhi, yang lainnya seperti perawat masih jauh," ujarnya.

Belum lagi pihaknya tengah berupaya penambahan bed khusus COVID-19 sebanyak 33 unit di lantai enam gedung B RSUD Cibabat agar bisa menampung pasien COVID-19 yang belum tertangani. "Di IGD itu ada sekitar 25 yang waiting list untuk dirawat. Walaupun belum sampai keluar tapi kepadatannya lumayan. Kita sekarang sedang menambah 33 tempat. Karena kebutuhannya sangat meningkat dan diminta untuk segera bisa beroperasi tapi ya itu tadi, kita masih kekurangan SDM," tutur Sukwanto.

ADVERTISEMENT

Sementara secara keseluruhan jumlah pasien positif COVID-19 yang saat ini tengah dirawat di RSUD Cibabat sebanyak 172 orang. "Kondisi ruangannya sampai hari ini total yang dirawat di ruang perawatan ada 172 orang. Itu yang kondisinya gejala sedang sampai berat. Untuk pasien di kita 45 persen warga Cimahi, sisanya dari KBB, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung," kata Sukwanto.

Saat ini hampir 100 persen pasien COVID-19 yang datang tak bisa lagi ditangani. Namun jika kondisi pasien sudah darurat, tetap diterima untuk dilakukan penanganan.

"Sekarang tidak bisa ditangani karena penuh, pasien yang datang melimpah. Bisa saja kita menambah tenda darurat, tapi kita masih ada ruangan yang kosong. Jadi tidak akan menggunakan tenda dulu apalagi SDM juga kurang," ucap Sukwanto.

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads