Kasus Melonjak, Khatib Diminta Gencar Ceramah soal Prokes ke Jemaah

Wisma Putra - detikNews
Sabtu, 26 Jun 2021 12:12 WIB
Masjid Raya Bandung (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Bandung -

Kasus COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat terus mengalami lonjakan yang signifikan. Akibatnya, Kota Bandung kembali berada di zona merah penyebaran COVID-19.

Dari informasi yang dihimpun di Laman Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung kasus positif aktif COVID-19 mencapai 2.127 bertambah 133 kasus dari sehari sebelumnya, sembuh 20.591 bertambah 41 dari sehari sebelumnya dan meninggal dunia 381.

Kondisi tersebut mengundang perhatian sejumlah pihak untuk ikut membantu penanganan. Seperti yang dilakukan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Jabar berasma Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Jabar dan Kantor Kementerian Agama Wilayah Jabar yang sepakat jika aktivitas masjid maupun khatib pada setiap kegiatan keagamaan harus membantu mengarahkan jemaah dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19.

Ketua DMI Jabar KH Achmad Sidik mengatakan, kegiatan yang diinisiasi Kabinda Jabar itu merupakan langkah mencari serta menyamakan persepsi dalam penanganan serta pencegahan COVID-19. Ia menyebut, peningkatan kasus COVID-19 merupakan atensi bersama termasuk DMI dan Kanwil Kemenag di Wilayah Jabar.

"Tentu saja tujuannya agar paparan COVID-19 tidak meluas dan menghindar dari klaster rumah ibadah," kata Achmad, Sabtu (26/6/2021).

Kabinda Jabar Brigjen TNI Dedy Agus P mengajak para pendakwah untuk membuat terobosan atau langkah baru dalam mengeliminir penyebaran COVID-19.

Deddy juga mengajak pengurus masjid dan khatib agar rutin menyampaikan imbauan atau penekan dalam setiap kegiatan agama/ceramah terkait penerapan protokol kesehatan.

"Terkait materi khutbah sebagai strategi pencegahan COVID-19 oleh khatib, bisa dimasukan baik itu yang secara jelas dalam khutbahnya atau diakhir khutbah. Atau ceramah yang bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada warga dan jemaah akan bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan," ungkap Deddy.

Jendral bintang satu yang sempat mendapat kenaikan pangkat luar biasa setelah berhasil memimpin penangkapan Pimpinan Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Peurulak Ishak Daud pada tahun 2004 ini juga menekankan keterlibatan jajaran aparat keamanan.

Khususnya dalam mengawasi implementasi terobosan yang dilakukan. "Apakah sudah sampai tingkat bawah, seperti kelurahan atau desa, RW dan RT serta masjid pada setiap kesempatan khutbah shalat Jumat dan pengajian lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jabar H Adib menyebutkan, pihaknya merasa khawatir dengan peningaktan kasus COVID-19. Gagasan melibatkan pengurus masjid dan khatib akan didukung sepenuhnya.

Menteri Agama RI juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: 15 Tahun 2021, yang intinya membahas prosedur penyelenggaraan Idul Adha dan qurban pada masa Pandemi COVID-19.

Beberapa hal yang ditekankan oleh Adib, yakni penerapan protokol kesehatan dan pelarangan kegiatan takbir keliling, peniadaan shalat Idul Adha di daerah zona merah, penyediaan fasilitas kesehatan dan alat pengukur suhu oleh panitia dll.

"Selain itu, untuk mengantisipasi kerumunan, penyembelihan hewan qurban dilakukan pada 11-13 Dzulhijah dan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan, termasuk pembatasan peserta yang hadir," tutur Adib.

Menyikapi hal itu, Adib mengatakan pihaknya akan menggelar rapat bersama DMI dan seluruh pengurus masjid untuk menyosialisasikan aturan pelaksanaan qurban dan hasil rakor di DMI Jabar.

"Kanwil tidak hanya membawahi DMI, tap juga ada perhimpunan untuk saudara kita yang Nasrani, Katolik, Hindu, dan Budha. Hasil Rakor pun akan disosialisasikan dan dilaksanakan," tuturnya.

Sementara itu, Dir Intelkam Polda Jabar, Kombes Pol Ruslan Efendi menegaskan, meningkatnya kasus COVID-19 dinilai sangat perlu menjadi perhatian dan diatensi bersama seluruh elemen. Pasalnya, saat ini penanganan COVID-19 di Indonesia masih terbilang lemah.

"Khususnya di wilayah Jabar lebih didasarkan pada minimnya kesadaran warga dalam menerapkan pola kebiasaan baru, yakni protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.

Ruslan menjamin dirinya bersama Forkompinda terus mendukung peningkatan vaksinasi di Provinsi Jabar. "Terkait pelibatan DMI dan Kemenag Jabar dalam meminimalisir penyebaran Covid-19, kami sepenuhnya mendukung," pungkasnya.




(wip/mud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork