Menlu AS: Tidak Akan Ada Negara Palestina!

Menlu AS: Tidak Akan Ada Negara Palestina!

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Jumat, 05 Sep 2025 04:59 WIB
U.S. Secretary of State Marco Rubio testifies at a House Foreign Affairs Committee hearing on U.S. President Donald Trumps State Department budget request for the Department of State, on Capitol Hill in Washington, D.C., U.S., May 21, 2025. REUTERS/Elizabeth Frantz/File Photo Purchase Licensing Rights
Foto: Marco Rubio (REUTERS/Elizabeth Frantz/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengkritik keras Prancis dan negara-negara lain yang berencana mengakui negara Palestina. Ia menegaskan tidak akan ada negara Palestina.

Dilansir AFP, Jumat (5/9/2024), Rubio menyampaikan itu merespons rencana Israel mencaplok Tepi Barat. Ia menyebut langkah Israel itu perlu dilakukan untuk menghancurkan prospek negara Palestina yang merdeka.

"Apa yang Anda lihat dengan Tepi Barat dan aneksasinya, itu bukanlah hal yang final, itu adalah sesuatu yang sedang dibahas di antara beberapa elemen politik Israel. Saya tidak akan memberikan pendapat tentang itu hari ini," kata Rubio kepada wartawan di Ekuador.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang akan saya katakan kepada Anda adalah bahwa itu sepenuhnya dapat diprediksi," katanya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Rubio menegaskan tidak akan ada negara Palestina. Ia menyebut negara Palestina terbentuk bukan dari pengakuan negara-negara lain,

"Kami memberi tahu semua negara ini sebelum mereka keluar dan mereka melakukan ini, tidak akan ada negara Palestina, karena bukan seperti itu cara terbentuknya negara Palestina, karena mereka mengadakan konferensi pers di suatu tempat. Kami memberi tahu mereka bahwa hal itu akan mengarah pada tindakan timbal balik semacam ini dan akan mempersulit gencatan senjata," ujar Rubio.

Ia juga mengulangi tuduhannya bahwa dorongan untuk mengangkat Otoritas Palestina, yang berbasis di Tepi Barat, telah membuat Hamas, saingannya, di Gaza, semakin berani. "Begitu, hari itu, Prancis mengumumkan hal yang mereka lakukan, hari itu juga, Hamas meninggalkan meja perundingan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan akan mengakui negara Palestina di KTT PBB pada 22 September lalu. Ia menyuarakan kekesalannya atas situasi kemanusiaan yang mengerikan dan apa yang ia lihat sebagai sikap keras kepala Israel.

(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads