.webp)
Pemprov Jabar bersiap menambah jumlah kasur perawatan bagi pasien COVID-19 di setiap rumah sakit rujukan menjadi 30 persen. Bila ditotalkan, akan ada 2.400 bed baru yang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.
Sekadar diketahui, data dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) per tanggal 18 Juni 2021, angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jabar mencapai 81 persen.
"Tahap sekarang, sesuai dengan prosedur kedaruratan COVID, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menambahi dari rata-rata 20 persen menjadi 30 persen (bed). Bahasa singkatnya sedang dipersiapkan 2.400 tempat tidur baru," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil di RSUD Al Ihsan, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil --sapaan Ridwan-- mengatakan saat ini Pemprov Jabar meminta agar pihak rumah sakit rujukan menambah kapasitas bed sebesar 30 persen. Apabila jumlah tersebut belum cukup, tentunya ada penambahan kembali. Risiko terburuk, ujar Emil, perlu mendirikan rumah sakit darurat COVID-19.
"Sekarang kebijakannya ke 30 persen, terus kalau kurang, naik lagi ke 40 persen. Sampai betul-betul tidak memungkinkan, baru masuk ke tahap berikutnya, membuat rumah sakit darurat," ujar Emil.
Sebelumnya, tercatat 13.303 bed yang kini dimiliki rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar. Bila dikalikan dengan angka BOR, maka tersisa sebanyak 2.528 bed.
Emil menyayangkan perilaku masyarakat yang memutuskan pergi mudik saat Lebaran Idul Fitri. Sebab, lonjakan COVID-19 saat ini rata-rata dikarenakan aktivitas warga mudik dan menghabiskan waktu di luar rumah saat Lebaran.
"Kenapa kita larang mudik itu maksudnya agar tidak terjadi seperti ini, karena penanganan COVID harus dua arah. Nggak bisa hanya pemerintah saja tanpa ketaatan dari masyarakatnya," tutur Emil.
Simak video 'Mikro Lockdown, Strategi Kemenkes Tekan Laju Lonjakan Covid-19':
Ridwan Kamil Sapa Pasien COVID-19 di RS Al Ihsan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung. Ia menyapa sejumlah pasien COVID-19 yang sedang dirawat di tempat isolasi.
Kang Emil datang menggunakan motor Royal Enfield. Lalu, ia berjalan mengelilingi gedung yang dijadikan lokasi isolasi bersama sejumlah dokter dari RS Al Ihsan.
Di depan ruang isolasi, Emil melihat kondisi luar gedung isolasi. Melihat ada pasien di lantai dua, dia pun melambaikan tangan kepada pasien tersebut sembari memberi semangat.
"Halo, semangat ya bu, saranghaeyo," ucap Kang Emil kepada pasien COVID-19.
Selain itu, Emil menjelaskan, pemerintah menetapkan agar rumah sakit menyisihkan 20 persen dari total kasur yang ada di rumah sakit. Tetapi, pascameningginya angka BOR di rumah sakit, pihaknya meminta agar setiap rumah sakit menyiapkan 30 persen dari total kasur yang ada.
Saat ini RSUD Al Ihsan telah menggunakan gedung perawatan anak menjadi gedung bagi pasien COVID-19. Pihak rumah sakit pun akan menambah 50 bed untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID.
"Kita pernah mengalami ini di awal tahun. Jadi siklus ini kita punya pengalaman," ujar Emil.
