Kisah Nelayan Jaring Eret di Pantai Pangandaran

Kisah Nelayan Jaring Eret di Pantai Pangandaran

Faizal Amiruddin - detikNews
Rabu, 16 Jun 2021 19:50 WIB
Nelayan Jaring Eret di Pangandaran
Nelayan jaring eret di Pantai Pangandaran. (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Aktivitas nelayan jaring eret mudah kita jumpai di pantai timur Pangandaran. Seperti terlihat pada Rabu (16/6/2021) siang.

Belasan kelompok nelayan jaring eret tampak berbaris menarik jaring dari tengah laut. Di bawah sengatan sinar matahari, diantara debur ombak yang tak henti berkejaran, mereka tekun mengais rezeki.

Aktivitas nelayan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan Pangandaran. Namun dibalik itu ada cerita perjuangan hidup yang dilakoni oleh para nelayan jaring eret, terutama mereka para buruh nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang di antaranya adalah Parsih. Perempuan 47 tahun warga Dusun Bojong Karekes, Desa Babakan, Pangandaran, itu sudah beberapa tahun menekuni profesi sebagai buruh nelayan jaring eret.

Walaupun perempuan, Parsih sangat cekatan dan kuat untuk ikut menarik jaring. Sebagaimana diketahui beban jaring eret cukup berat, bisa mencapai ratusan kilogram. Itulah sebabnya butuh belasan orang untuk menarik jaring dari tengah laut ke tepian.

ADVERTISEMENT

"Jaring eret itu dipasang di tengah laut menggunakan perahu jaraknya 800 meter. Kemudian oleh kami ditarik," kata Parsih.

Parsih mengungkapkan upah yang diterima oleh para pekerja jaring eret itu tidak menentu, tergantung hasil tangkapan. Jika hasil tangkapan ikan banyak, upah yang diterima Parsih dan sesama buruh nelayan bisa mencapai Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu, sedangkan jika tangkapan ikan minim Parsih harus puas cukup mendapat makan dan kopi saja.

"Hasil tangkapan saat ini sedang paceklik," ucap Parsih.

Dia mengaku sangat merindukan masa-masa panen ikan kecil seperti ikan layang, teri, udang rebon dan sebagainya. Karena jika masa panen, selain mendapat upah besar Parsih juga bisa membawa pulang sedikit hasil tangkapan untuk sekedar lauk di rumah.

"Kerja sebagai buruh jaring eret itu sungguh melelahkan karena beban yang ditariknya juga berat," ucapnya.

Walau pun mengaku lelah tapi Parsih ketika melihat anak-anaknya, lelahnya hilang. "Saya tidak mempunyai pekerjaan lain lagi, daripada tidak punya pekerjaan lebih baik ikut kerja eret jaring," kata Parsih.

Kiki Masduki (30), wisatawan asal Tasikmalaya, mengaku cukup tertarik dengan aktivitas nelayan jaring eret di pantai timur Pangandaran. Dia mengaku tak bosan walau berlama-lama melihat aktivitas para nelayan.

"Saya kira aktivitas ini menjadi salah satu daya tarik wisata yang unik di Pangandaran," ujar Kiki

Dia menambahkan Pemkab Pangandaran bisa mengolah daya tarik wisata ini menjadi sesuatu yang lebih istimewa. "Misalnya digelar event festival jaring ered Pangandaran dimana wisatawan bisa ikut berinteraksi dan menarik jaring," tutur Kiki.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads