Sekolah di Kota Cimahi dari jenjang TK, SD, serta, SMP mulai melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Simulasi tersebut dimulai, Senin( 24/5/2021) hingga Senin (31/5/2021) sebagai persiapan sebelum pelaksanaan PTM pada 19 Juli mendatang.
Salah satu SD yang melaksanakan simulasi PTM tersebut yakni SDN Cimahi Mandiri 2. Berbagai persiapan dilakukan pihak sekolah seperti menyediakan sarana penunjang protokol kesehatan (tempat cuci tangan, handsanitizer, masker) serta jalur keluar masuk siswa.
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan pelaksanaan simulasi PTM pada hari pertama ini sudah sesuai dengan aturan yang ditentukan sebelumnya. Evaluasi sendiri baru bisa dilaksanakan pada pelaksanaan simulasi besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini Kota Cimahi melaksanakan simulasi PTM untuk TK, SD, dan SMP. Simulasi PTM ini dilakukan sebelum PTM Juli nanti. Karena akan kagok kalau tidak simulasi dulu," ungkap Ngatiyana kepada wartawan.
Pihaknya sangat menekankan soal penerapan protokol kesehatan selama simulasi PTM, misalnya sterilisasi ruangan kelas sebelum dan sesudah digunakan hingga siswa dan guru tidak berkerumun.
Pihak sekolah juga wajib menyediakan ruang isolasi yang bakal digunakan untuk merawat siswa yang sakit selama simulasi PTM berjalan.
"Sterilisasi kelas wajib dilakukan, ruangan disemprot dulu baru siswa bisa masuk setelah dipakai disemprot lagi. Kita siapkan ruangan isolasi juga, jadi apabila ada siswa sakit dan panas nanti diperiksa di situ. Langkah ini dipersiapkan secara matang," jelasnya.
Selama simulasi PTM berjalan, siswa yang diizinkan mengikuti pembelajaran maksimal hanya 15 orang siswa setiap kelasnya. Sementara untuk TK hanya 5 orang setiap kelasnya.
"Jumlah siswa maksimal 15 orang satu kelas, jadi kalau ada 40 orang satu kelas maka dibagi tiga sesi 15-15-10. Itu untuk menghindari penumpukan di dalam kelas. Durasi PTM juga dibatasi, 2 jam untuk SD dan 3 jam untuk SMP," terangnya.
Ngatiyana menegaskan jika potensi kemunculan klaster baru dari pelaksanaan simulasi PTM. Hal itu akan berujung pada penghentian simulasi bila diperlukan.
"Kalau misalnya nanti ada kemunculan hal yang tidak diinginkan (klaster baru) akan dievaluasi. Kalau memang perlu ya bisa dihentikan. Tapi kan kita sudah lakukan segala upaya antisipasi, ini fungsinya mencegah hal itu," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono menambahkan di Kota Cimahi ada sebanyak 27 dari 400 TK, 102 dari 114 SD, serta 37 dari 45 SMP yang melaksanakan simulasi PTM.
"Jadi kita bagi tiga zona, ada zona utara untuk TK, zona tengah untuk SD, dan selatan untuk SMP. Itupun tidak semua, karena sekolah wajib memenuhi daftar periksa. Mereka juga dinilai kesiapannya, dari buruk, sedang, baik, dan baik sekali," kata Harjono.
PTM.
"Dari 4 sampling sekolah yang Dinas Pendidikan pantau pada simulasi PTM ini dari hasil evaluasi ada 1 SD kurang siap melaksanakan simulasi dan 3 SD siap," kata Harjono.
Harjono menyebut ketidaksiapan sekolah tersebut menjalankan simulasi PTM kali ini karena kepala sekolah dan guru yang terlambat datang padahal siswa sudah berkumpul di sekolah.
"Dari kesiapan pihak sekolah harusnya jam 7.15 WIB itu sudah datang. Nah tadi itu ada satu kepala sekolah yang jam segitu belum datang. Kemudian siswa sudah datang dan guru belum siap. Nanti akan kita panggil semuanya," ujarnya.
Harjono menegaskan jika hal ini harus menjadi perhatian bagi sekolah lain yang sedang menjalankan simulasi PTM agar mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.
"Ini pelajaran untuk semua sekolah, maksimal jam 7.15 WIB itu semua kepala sekolah dan guru harus sudah standby di pos masing-masing karena sudah dibagi tugas melalui SK satuan tugas di sekolah. Jadi ada yang bertugas jadi pengukur suhu, mengatur arus datang dan pulang, pencuci tangan, dan lainnya," jelasnya.
Sementara secara keseluruhan, evaluasi pelaksanaan simulasi PTM alan dilakukan pada hari Rabu (26/5/2021) mendatang atau setelah dua hari simulasi berjalan.
"Simulasi PTM hari Senin dan Selasa ini akan dievaluasi pada hari Rabu. Setelah itu disampaikan ke Pak Plt Wali Kota untuk ditindaklanjuti apakah simulasi PTM ini akan dilanjut atau tidak," ujarnya.
Simak video 'Nadiem Makarim Akui Teknologi Tak Bisa Gantikan Pembelajaran Tatap Muka':