Suasana di pusat perbelanjaan dekat Alun-alun Kota Bandung dipadati pengunjung di akhir pekan terakhir menjelang Lebaran Idul Fitri. Bahkan, di Mal Yogya Kepatihan sempat terjadi antrean pengunjung tanpa menerapkan jaga jarak atau physical distancing.
Antrean tersebut berada di salah satu pintu masuk Mal Yogya Kepatihan. Tak berselang lama, petugas melakukan pemecahan kerumunan terutama di pintu masuk mal tersebut.
Pantauan detikcom di lapangan, Sabtu (8/5/2021) pukul 15.00 WIB beberapa pengunjung terlihat memasuki beberapa tenant pakaian. Sebagian dari mereka tetap memakai masker dan sebagian lainnya sesekali melepas masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mal berbeda yakni di The Kings Shopping Centre terlihat antrian tidak terlalu padat. Alat otomatis pengukuran suhu dan masker pun lebih memudahkan deteksi pengunjung yang masuk.
![]() |
Di area dalam mal, pengunjung memadati tempat khusus yang menjual baju wanita. Terlihat beberapa pengunjung memilah dan memilih namun kerumunan pun tak terhindari. Tak hanya di mal pusat perbelanjaan saja, di sekitar area Alun-alun pun dipenuhi warga Bandung.
Salah satu pengunjung, Uwi Hidayah asal Ciwidey datang ke The Kings sejak pukul 07.00 WIB untuk menghindari kemacetan jalan lalu lintas. Dia pun berkunjung bersama cucu-cucunya untuk berbelanja baju lebaran.
"Iya cari buat lebaran, liat-liat aja. Bareng sama cucu-cucu. Alhamdulillah enggak macet soalnya tadi berangkat dari jam 7 pagi," ujar Uwi kepada detikcom.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari terkait penanganan kerumunan.
"Apalagi sekarang Sabtu-Minggu. Jadi petugas dipecah sebagian mulai dari penyekatan jalan dan pusat perbelanjaan. Seperti tadi di Yogya Kepatihan, ada antrian. Kita bantu dari petugas terdekat yang ada di alun-alun," kata Rasfian saat dihubungi.
Ditanya soal penindakan tegas hingga penutupan gerai, Rasdian berujar belum ada penindakan sejauh itu. "Belum. Jadi dilihat dari kepantasan dan kelayakan. Kalau dari manajemen mal tidak ada kesungguhan bisa ke satpol untuk penindakan," tuturnya.
Setelah ada penindakan dari petugas, pihak manajemen mal mulai melakukan adaptasi untuk memecah antrian. "Kapasitas 50 persen. Sebetulnya kalau di tempat sekelas PVJ dan Paskal ada angkanya berapa kendaraan yang masuk jadi di setop ketika memenuhi kapasitas," katanya.
"Kalau di kepatihan enggak ada. Jadi tanggung jawab di manajemen. Dan petugas disampaikan makanya sebelum masuk ada petugas menghalau," ujar Rasdian menambahkan.
Untuk memecah kerumunan di area kawasan wisata belanja Alun-alun Bandung, Satpol PP menerjunkan lebih dari 100 orang di pagi hingga malam hari.