Ridwan Kamil Waspadai Orang Asing Pembawa Virus Masuk Jabar

Ridwan Kamil Waspadai Orang Asing Pembawa Virus Masuk Jabar

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 05 Mei 2021 11:15 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Bandung -

Personel gabungan sudah disebar ke area penyekatan dalam rangka pelarangan mudik lebaran tahun 2021. Jalur-jalur tikus ikut diawasi petugas.

Pasukan gabungan TNI-Polri dan instansi terkait di Jabar disebar usai apel gabungan bertajuk Operasi Ketupat Lodaya 2021 dilakukan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Rabu (5/5/2021). Total ada ribuan personel gabungan yang disebar ke area penyekatan di 158 titik.

"Penyekatan di Jawa Barat terus dilakukan. Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI-Polri," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai memimpin apel gabungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harapkan yang biasanya Jawa Barat itu mudik enam juta orang di zaman normal, itu bisa kita minimalisir semaksimal mungkin karena masih ada teorinya tujuh persen. Jadi kalau tujuh persen kali enam juta ada sekitar 400 ribuan. Nah itu, kepala desa RT RW sudah menyiapkan ruang-ruang karantina untuk memastikan orang yang datang itu bisa dikarantina di tempat masing-masing," kata dia menambahkan.

Kang Emil, sapaannya, mengatakan seluruh pasukan sudah disiagakan untuk menghalau pemudik. Berdasarkan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit, kata Emil, petugas di lapangan perlu menerapkan sikap preemtif dan preventif.

ADVERTISEMENT

"Tadi saya membacakan arahan dari Pak Kapolri, pertama untuk pasukan kuatkan fisik mental dan kesehatan, kedua harus menjadi teladan kepada diri sendiri, masyarakat dan keluarga tentunya. Ketiganya, lakukan pendekatan yang tegas tapi humanis dalam penindakan, tapi harus selalu didahulukan edukasi," tuturnya.

Tonton juga Video: Larang Mudik, Satgas: Lebih Baik Cerewet Daripada Korban COVID Berderet-deret

[Gambas:Video 20detik]



Emil juga meminta agar pengecekan terhadap orang asing dilakukan dalam upaya penghalauan mudik ini. Sebab, kata dia, orang asing yang keluar masuk ke daerah Jawa Barat berpotensi membawa mutasi virus.

"Tema di tahun ini masih terkait dengan pencegahan COVID-19. Sehingga arahan pak Kapolri, Polda Jawa Barat dengan Polda Metro Jaya yang ada di wilayah kami harus melakukan pengecekan terhadap orang asing yang keluar masuk, karena punya potensi membawa mutasi virus," ujarnya.

"Sudah terbukti dari laporan Pak Doni Monardo dalam hari-hari kemarin itu ada 2.000-an orang asing yang ternyata positif COVID-19, padahal membawa surat negatif COVID-19. Jadi artinya surat perjalanan yang menyatakan negatif, tidak selalu realitanya adalah negatif juga," kata Emil menambahkan.

Dia meminta agar masyarakat tidak mudik tahun ini. Sebab, berkaca pada kasus di India dan tahun sebelumnya, potensi peningkatan kasus bisa terjadi di Jawa Barat.

"Sekali lagi saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orang tua kita yang usianya sepuh, belum sempat divaksin. Sehingga pernah kejadian tahun lalu di Ciamis orang tua terpapar oleh pemudik, ini jangan sampai terjadi lagi," tutur Emil.

"Pemerintah Jawa Barat konsisten satu narasi dengan pemerintah pusat, daripada kami nanti seperti India rumah sakitnya mau kolaps, sistem rumah sakitnya tidak sanggup. Mari jangan egois, jangan melihat dengan logika zaman normal untuk berpendapat di zaman darurat," ucap Emil melanjutkan.

Halaman 2 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads