Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta agar mudik lokal turut dilarang. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sepakat dengan larangan tersebut.
"Kalau saya sependapat dengan Pak Doni Monardo bahwa aglomerasi pergerakan masih boleh. Tapi tidak mudik, kira-kira begitu," ujar Kang Emil sapaannya usai apel gabungan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/5/2021).
Menurut Emil, mudik lokal maupun mudik lainnya bersifat sama. Sehingga dia sepakat untuk adanya larangan mudik lokal lantaran dapat berpotensi turut menyebarkan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sama saja, mau lokal tidak lokal yang namanya mudik ada orang yang biasa merantau bertemu dengan orang tuanya walaupun jaraknya mungkin tidak 150 kilometer mungkin hanya 30 (kilometer). Sama saja," tuturnya.
"Jadi saya sependapat dengan Pak Doni Monardo tidak ada mudik lokal, tapi pergerakan di aglomerasi masih dibolehkan," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan larangan perjalanan mudik lebaran, termasuk mudik lokal. Ini dilakukan demi mencegah lonjakan kasus Corona di Indonesia.
"Mudik lokal pun kita harapkan tetap dilarang. Jangan dibiarkan terjadi mudik lokal. Kalau terjadi mudik lokal, artinya, ada silaturahmi, ada salam-salaman, ada cipika-cipiki (cium pipi kanan atau kiri)," kata Doni Monardo dalam rapat mingguan Satgas COVID-19, Minggu (2/4/2021).
"Itu artinya bisa terjadi proses penularan satu sama lainnya," ujar Doni menambahkan.
Simak Video: Menhub Sebut 18 Juta Orang Masih Ingin Mudik, Terbanyak ke Jateng