Ridwan Kamil Targetkan Lahir 100 Ribu Petani Baru di Jabar

Ridwan Kamil Targetkan Lahir 100 Ribu Petani Baru di Jabar

Whisnu Pradana - detikNews
Jumat, 26 Mar 2021 15:53 WIB
Ridwan Kamil menargetkan lahir 100 ribu patani baru
Ridwan Kamil menargetkan lahir 100 ribu patani baru (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung Barat -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan lahir sebanyak 100 ribu orang petani baru. Salah satu upaya memenuhi target tersebut yakni dengan program Petani Milenial.

Program unggulan yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran bagi generasi milenial di Jawa Barat itu baru saja resmi digulirkan pada Jumat (26/3/2021) di lahan pertanian Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Target saya sebetulnya di atas 100 ribu petani baru. Sekarang baru 8600-an petani yang daftar program Petani Milenial. Tapi akan ada seleksi alam, pasti ada yang gugur. Hanya kita semangat di angka itu," ungkap pria yang karib disapa Kang Emil itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditanya soal lahan tidur di Jawa Barat dirinya mengaku belum memiliki data pasti terkait hal tersebut. "Lahan tidur masih belum ada data tapi yang dimiliki ada 10 ribu hektare dikendalikan Pemprov. Kalau dengan HGU kosong bisa jutaan hektare. Karena ini baru kick off, nanti ada tim yang tugasnya memetakan lahan tidur di mana saja," katanya.

Emil mengatakan melalui program petani milenial dirinya ingin mengubah sejarah bahwa tinggal di desa dan menjadi petani juga bisa memiliki penghasilan setara dengan di perkotaan. Untuk menegaskan keinginannya tersebut dirinya terus menerus menggemborkan kampanye 'Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia'

ADVERTISEMENT

"Pengangguran berkurang dan anak muda tidak lagi melihat kota sebagai sumber nafkah. COVID-19 mengajarkan kita bahwa yang nyaman itu tinggal di desa tapi dengan rejeki kota," tuturnya.

Program milenial yang kali ini diresmikan merupakan tahap pertama. Saat ini pihaknya pun masih melakukan seleksi petani milenial yang terdaftar untuk memenuhi target 5 ribu petani milenial.

"Kita sebarkan program ini di 27 kota dan kabupaten. Responnya sangat baik ada 8600 pendaftar padahal target awal ini 5000 petani saja, jadi sekarang masih terus diseleksi. Ini kan baru tahap 1, kalau berhasil nanti tinggal copy paste," jelasnya.

Petani milenial sendiri memiliki perbedaan signifikan dengan petani konvensional, terutama pada penggunaan teknologi untuk efektivitas dan efisiensi kinerja petani.

"Kita sinergikan dengan teknologi. Misalnya ada satu aplikasi dari Habibi Garden, hanya modal handphone bisa menyiram tanaman, bisa memberi makan lele, ayam, dan sebagainya. Ini akan membedakan dengan pertanian zaman dulu," tandasnya.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat menyiapkan lahan hingga 40 hektare untuk mendukung program Petani Milenial yang resmi diluncurkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jumat (26/3). Nantinya, lahan yang terletak di Cikadu, Kabupaten Cianjur itu akan digunakan pertanian hortikultura salah satunya ubi jalar.

Kepala DTPH Jawa Barat Dadan Hidayat mengatakan, dari target 5.000 petani milenial pada tahap pertama ini, pihaknya menerima 951 pendaftar yang tertarik bertani hortikultura. Hingga saat ini proses seleksi masih berlangsung.

"Nanti 10 April hasilnya akan dipublish," kata Dadan saat menghadiri peluncuran tersebut. Meski begitu, dia memastikan pihaknya sudah mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan terutama lahan.

Saat ini, menurutnya lahan seluas itu pun merupakan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah siap digunakan. Tidak hanya itu, untuk pertanian ubi jalar pihaknya sudah menyiapkan hingga ke proses pendistribusian di tingkat hilir.

Menurutnya, ubi yang ditanam sudah memiliki pasar yakni domestik >30%, ekspor 30, dan olahan 40%. Menurut dia, pihaknya sudah memiliki mitra yang mampu memproduksi 16 jenis olahan berbahan ubi jalar.

Disinggung berapa potensi yang akan dihasilkan, Dadan menyebut untuk 12 meter lahan pertanian ubi jalar di Lembang yang di bawah binaannya ini mampu menghasilkan Rp16 juta per panen. "Kami menyiapkan komoditas pertanian yang memiliki peluang pasar yang mampu menyejahterakan petani. Memberikan rejeki kota," katanya.

Dia menambahkan, produktivitas yang baik ini dikarenakan penggunaan teknologi. "Ada yang menggunakan budidaya dengan polybag. Ada juga yang menggunakan green house," katanya.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads