Lapas Kelas IIB Nyomplong Kota Sukabumi mengambil langkah penanganan terkait adanya 47 orang penghuni yang terpapar COVID-19.
Kepala Lapas Klas IIB Nyomplong Sukabumi Christo Victor Nixon Toar mengatakan dari jumlah 47 orang tersebut satu orang di antaranya berstatus petugas lapas. Terungkapnya penyebaran virus Corona di dalam lapas tersebut usai dilakukannya tes swab oleh Dinkes Kota Sukabumi.
"Senin (15/3) dilakukan swab kepada 200 orang warga binaan hasilnya 22 orang positif, 178 negatif. Kemudian lanjut pada Rabu (17/3) dilaksanakan juga swab kepada 280 orang warga binaan dan pegawai lapas, lalu hasilnya baru keluar diketahui total seluruhnya 47 (positif COVID-19). Dari total 480 orang tersebut 46 berstatus warga binaan dan satu orang petugas lapas," kata Christo, Jumat (19/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Christo, seluruh yang terpapar berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Meski begitu, ada 7 orang yang komorbid atau penyakit penyerta sehingga mendapat penanganan medis di rumah sakit.
"Ada tujuh orang kita keluarkan dan mendapat perawatan di RSUD R Syamsudin SH karena mereka memiliki komorbid. Masih kita konsultasikan apakah akan dirawat di sana atau menjalani isolasi di sini," ujarnya.
Soal pengawasan kepada napi yang mendapat penanganan medis itu Christo menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk pengawasan ekstra. "Sudah koordinasi untuk penjagaan mereka, menjaga ketat baik itu oleh sekuriti atau perawat," kata Christo.
Selama masa pandemi, Lapas Kelas IIB Nyomplong tidak lagi melayani keluarga yang menjenguk warga binaan. Kecuali makanan bisa dititipkan melalui loket khusus, penyaringan ketat juga dilakukan kepada napi baru yang akan menghuni penjara tersebut.
"Ketika akan masuk ke dalam, mereka di swab antigen. Di depan ada ruangan ketika non reaktif mereka masuk semisal reaktif kita kembalikan. Di Februari ada satu yang reaktif, kita kembalikan tidak sampai masuk ke area dalam Lapas," ucap Christo.
Area Lapas Disemprot Disinfektan
Pihak Lapas Nyomplong meminta bantuan PMI Kota Sukabumi untuk melakukan penyemprotan disinfektan di area penjara tersebut. Dinar, salah seorang relawan PMI, menyebut ada 250 liter disinfektan yang dihabiskan dalam proses tersebut.
"Atas permintaan pihak lapas kami menyisir seluruh area dengan menyemprotkan disinfektan. Ada sekitar 250 liter yang dihabiskan dengan memakan waktu hampir selama dua jam," kata Dinar.
Bukan hanya area luar, beberapa blok atau kamar napi juga tidak luput dari sasaran penyemprotan. "Tadi seluruh napi diminta untuk berkumpul di lapangan selama proses penyemprotan. Alhamdulillah berjalan dengan lancar," ucap Dinar.
(sya/bbn)