Kata Kalapas Nyomplong soal Dugaan Awal 47 Napi Terpapar Corona

Kata Kalapas Nyomplong soal Dugaan Awal 47 Napi Terpapar Corona

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 19 Mar 2021 15:41 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona. (Ilustrator: Edi Wahyono)
Sukabumi -

Kepala Lapas Klas IIB Nyomplong Sukabumi Christo Victor Nixon Toar menceritakan dugaan awal 47 narapidana atau warga binaannya terpapar virus Corona atau COVID-19. Hal itu diduga berawal dari salah satu napi yang mengalami anosmia atau gejala kehilangan indra penciuman.

Christo menyebut pihaknya selama ini melakukan pengawasan ketat dan pemberlakuan protokol kesehatan di lapas yang dipimpinnya. Saat ini tim medis lapas bersama Satgas COVID-19 Kota Sukabumi masih melakukan tracing terkait kejadian tersebut.

"Kita masih menggabungkan data yang ada di kami dengan Labkesda. Karena sampai saat ini belum terinfokan ke saya dan hasilnya berubah terus, awal 20, kemudian pagi tadi 47. Sedang saya mintakan datanya," kata Christo kepada detikcom, Jumat (19/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk siapa saja yang terpapar virus tersebut, Christo menyebut data masih ditelusuri, namun ia baru bisa memastikan 20 yang terpapar awal merupakan warga binaannya. "20 semuanya narapidana, tadi pagi (informasimya) ada satu petugas (Lapas), tapi belum fix," katanya.

Soal awal terjadi pemaparan COVID-19 di area penjara, Christo menduga dari satu napi yang mengalami gejala. Napi tersebut mendapat penanganan medis dari klinik di dalam Lapas Nyomplong.

ADVERTISEMENT

"Datang berobat hari Kamis atau Jumat kemarin dia itu tidak pernah ikut kegiatan. Napi itu dirawat di klinik kami, satu orang melapor ke dokter kami ketika di cek dia itu mengalami anosmia ternyata, kehilangan indra penciuman," ucap Christo.

"Di tracing oleh dokter dia tidak pernah kemana-mana hanya di dalam kamar setelah itu langsung masuk diisolasikan. Besoknya ada teman sekamarnya juga yang merasakan gejala seperti itu. Tracing kami cukup panjang satu kamar itu, isinya ada beberapa orang," katanya.

Selama ini Christo memastikan pihaknya telah ketat menjalankan prokes. Kegiatan juga dibatasi hanya ada persidangan (secara daring) dan kegiatan internal pembinaan.

"Di dalam itu masih ada kegiatan kami, salah satunya sidang, kemudian kegiatan pembinaan kemandirian. Jadi saat ini kami masih melakukan penelusurannya," tutur Christio.

Diberitakan sebelumnya, 47 orang penghuni Lapas Kelas IIB Sukabumi atau Lapas Nyomplong terpapar COVID-19. Informasi itu dibenarkan Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana. Ia menyebut kasus tersebut terdeteksi awalnya dari 18 orang penghuni lapas.

"Kita selidiki lanjut ternyata ada 47 orang. Informasi sementara, mereka berstatus napi," kata Wahyu, Kamis (18/3).

(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads