Cianjur -
Pandemi Corona atau COVID-19 telah terjadi selama 1 tahun di Indonesia. Pemerintah mengkonfirmasi pasien positif Corona pertama di Depok pada 2 Maret 2020.
Di hari dan tanggal yang sama, Cianjur juga dihebohkan dengan kemunculan pasien yang awalnya suspect, namun pada akhirnya dinyatakan positif COVID-19
Pasien berinisial D (50) yang merupakan pegawai BUMN itu awalnya mengeluhkan sakit usai pulang tugas dari Malaysia. Warga Bekasi itu kemudian dibawa ke Cianjur menjalani pengobatan alternatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dirawat di RSDH.
Dari pemeriksaan medis, pasien diduga terpapar Corona lantaran menunjukkan sejumlah gejala penyakit yang mirip dengan COVID-19.
Rencananya D dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung, namun rencana itu ditunda lantaran kondisi pasien mengalami penurunan yang signifikan pada Senin (2/3/2020) malam.
Selasa (3/3/2020) pagi, Pasien D (50) pun dinyatakan meninggal pagi sekitar pukul 04.30 Wib, akibat kondisi kesehatan yang terus menurun.
"Setelah komunikasi dengan RSHS, disarankan agar ditangani dulu di Cianjur hingga kondisinya membaik. Namun Selasa pagi, pasien D meninggal di RSDH Cianjur. Langsung dibawa ke rumah duka di Bekasi," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Pegawai BUMN Telkom itu mulanya dinyatakan negatif. Hasil didapat setelah sampel darah yang dibawa dan diuji di labolatorium kesehatan Kementerian Kesehatan.
Tetapi pada Minggu (15/3/2020) pagi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan jika pasien meninggal di Cianjur yakni D, terkonfirmasi positif Corona.
"Iya sudah dinyatakan positif oleh pak Gubernur Jawa Barat," ungkap Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal.
Namun, pasien tersebut tidak lantas masuk data positif lantaran berdasarkan domisili merupakan warga Bekasi, sehingga menjadi pasien positif di Bekasi. Cianjur pun
saat itu dinyatakan masih nihil positif COVID.
# Sempat Bertahan Nihil Kasus hingga Kini 2.954 Orang Terpapar
Tatar Santri yang sempat bertahan menjadi daerah dengan zero positif Corona di Jawa Barat. Namun akhirnya mengkonfirmasi kasus pertama positif COVID-19, 18 April 2020.
Pasien tersebut merupakan seorang ibu yang meninggal usai melahirkan.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal, mengataka pasien tersebut merupakan perempuan asal Kecamatan Cijati yang sempat dirawat di RSUD Cimacan itu dimakamkan di kampungnya di Cijati pada 7 April 2020.
Pasien sempat mengeluhkan sesak nafas. Setelah diambil sample dan diuji swab, hasilnya menunjukan positif COVID-19.
"Terkonfirmasi hari ini positif virus Corona berdasarkan RT-PCR," kata dia.
Beberapa pekan kemudian, Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cianjur mengkonfirmasi dua pasien positif lainnya.
Kedua pasien itu yakni laki-laki berinisial YI berusia 26 tahun warga Kecamatan Cugenang yang merupakan pemudik dan tenaga kesehatan berinisial H berusia 53 asal Kecamatan Karangtengah.
Mei 2020, dikonfirmasi kembali dua pasien positif COVID. Dua pasien tersebut merupakan tenaga medis. Satu diantaranya merupakan tenaga medis yang menangani pasien 01.
"Hingga pertengahan tahun 2020, total ada lima pasien positif di Cianjur, empat pasien dirawat dan satu pasien meninggal," tuturnya.
Saat ini, total kasus COVID-19 di Kabupaten Cianjur mencapai 2.954 orang dengan 2.349 diantaranya sudah dinyatakan selesai. Sedangkan 605 pasien lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan pusat isolasi.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan dengan tingkat kesembuhan tersebut, tren COVID-19 di Cianjur sudah mengalami penurunan.
"Diharapkan kasusnya semakin kecil pasca dilakukan vaksinasi," kata dia.
Meski begitu, Pemkab tetap mengimbau masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sehingga pandemi bisa segera berlalu, dan aktivitas masyarakat ataupun perekonomian bisa kembali normal.
"Kita semua berharap pandemi ini segera berlalu. Tapi meskipun sudah digencarkan vaksinasi, tetap protokol kesehatan dijalankan hingga pandemi ini benar-benar berakhir," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini